Presiden Joko Widodo telah menggelar pernikahan anak perempuan semata wayangnya, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby pada hari Rabu 8 November 2017 yang lalu. Mulai dari acara prosesi siraman, akad nikah hingga resepsi, Presiden Joko Widodo dan keluarganya mengenakan busana adat Jawa.
Foto : instagram.com/allseasonsphoto
Menilik kembali ke prosesi siraman, Presiden Jokowi beserta kedua putranya dan cucu mengenakan beskap berwarna oranye. Sementara itu, Ibu Iriana dan menantunya, Selvi Ananda kompak mengenakan kebaya model kutubaru berwarna oranye. Semua keluarga memadukan beskap dan kebaya dengan kain batik bermotif. Namun, motif kain batik yang digunakan oleh Bapak Joko Widodo dan Ibu Iriana berbeda dengan kedua putranya, menantu serta cucunya.
Bapak Joko Widodo dan Ibu Iriana sebagai orangtua dari pengantin mengenakan motif kain batik truntum. Mengutip id.wikipedia.org, motif truntum yang diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Sang Ratu menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Kain motif truntum juga dimaknai bahwa orangtua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.
Selanjutnya, Gibran, Selvi dan Kaesang menggunakan kain batik motif parang. Batik motif parang memiliki filosofi Jawa yang sarat akan makna hubungan kekeluargaan yang erat. Batik motif parang menggambarkan jalinan dan hubungan yang tak pernah putus untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan.
Foto : instagram.com/allseasonsphoto
Pada saat resepsi, kedua mempelai mengenakan pakaian adat Solo Basahan Keprabon. Setiap elemen pada busana Solo Basahan mengusung makna khusus. Motif batik alas-alasan pada dodot mempelai wanita bermakna untuk menyatunya jiwa raga dengan alam, sementara motif blumbangan bermakna sumber kehidupan.Selain itu, hiasan sanggul juga menggunakan roncean melati bulat kawungan, dan roncean melati tiba dada wiji timun, yang bermakna seorang istri menjaga keutuhan rumah tangga.
Busana tersebut dilengkapi rias pengantin yang juga sejalan. Riasan Solo Basahan memiliki ciri khas di antaranya pada paes hijau yang melambangkan agar pengantin putri selalu berpikir positif, juga bentuk alis bercorak Menjangan Meranggah yang menyimbolkan semangat dan keceriaan. Paes pengantin Solo Basahan ini disebutkan terdiri dari empat bentuk yakni gajahan atau panunggal di tengah dahi yang bermakna menjadi manusia berilmu, pangapit yang bermakna membedakan baik dan buruk, panitis yang bermakna agar pengantin mampu memilih secara tepat, dan godheg yang merupakan sebuah harapan agar mampu memberi keturunan.
Sementara, pada busana, Bobby sebagai pengantin pria mengenakan celana panjang berbahan kain cinde. Corak dan warna dodot yang dipakai sama dengan pengantin wanita. Bedanya hanya dalam cara memakainya. Pengantin pria mengenakan roncean buntal udan emas yang cukup panjang. Sementara, untuk memperkuat dodot, ia mengenakan ukup dan epek timang sebagai ikat pinggang dan tempat menyelipkan keris. Bobby juga mengenakan penutup kepala berwarna biru muda keputihan. Penutup kepala itu konon di zaman dulu digunakan raja.
Itulah sekilas mengenai makna dibalik setiap pakaian adat pada pernikahan Kahiyang dan Bobby. Kamu dapat menjadikan inspirasi untuk acara nikahan kamu nanti. So, selamat berbahagia, Kahiyang dan Bobby!
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.