TRADISI IDUL FITRI DI NUSANTARA

16 Jun 2018   Ku Ka   Saatnya Lokal   Dibaca : 1662 kali.
Tradisi Idul Fitri di Nusantara

Setiap daerah di Indonesia punya tradisi yang unik dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Artikel ringan berikut ini akan menyajikannya untuk kamu.


Jak Bak Guree


Foto: kaskus.co.id


Tradisi ini menjadi ajang reuni dan sungkeman ke guru mengaji di kampung dan dilakukan biasanya setelah selesai salat ied. biasanya dilakukan setelah melaksanakan salat Ied. Nah guree dimaksud adalah guru mengaji di kampung. Ada bawaan yang biasa diberikan yakni kue-kue maupun sirup serta memberikan salam tempel atau angpao kepada guru mengaji.


Kabau Sirah
 

Foto: poskotanews.com


Karbau Sirah adalah tradisi menyembelih kerbau saat hari raya Idul Fitri di daerah Minangkabau. Karbau atau kerbau ini hanya dilakukan di hari raya Idul Fitri dan untuk Idul Adha mereka menyembelih sapi.  Daging kerbau yang telah disembelh kemudian dimasak menjadi rendang. Siapa mau coba nikmatnya rendang kerbau?

 


Grebek Syawal


Foto: 2jogja.com

 

Keraton Yogyakarta memiliki upacara adat yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri yakni Grebek Syawal.  Tradisi ini memiliki tujuan yaitu bentuk sedekah dari Sultan kepada rakyatnya dengan kirab gunungan besar yang terdiri dari hasil bumi seperti kacang panjang, sayur-sayuran, cabai dan buah. Pelaksanaannya dipusatkan di sekitar Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta setelah pelaksanaan Salat Ied.


Meriam Karbit


Foto: travel.kompas.com


Dari pulau Kalimantan, tepatnya di Pontianak, ada yang unik dari tradisi masyarakatnya dalam menyembut hari raya Idul Fitri yaitu permainan tradisional Meriam Karbit. Hingga saat ini setiap Idul Fitri permainan ini dimaikan dalam bentuk suatu festival yang ditunggu-tunggu.


Tumbilotohe
 

Foto: regional.kompas.com


Di golontarao, masyarakatnya menyiapkan Tohetutu, lampu tradisional yang akan dinyalakan 3 hari menjelang Idul Fitri. Tradisi menyalakan lampu ini merupakan tradisi lama yang telah ada ada sejak agama Islam masuk ke Gorontalo, yakni sekitar abad XVI. Tradisi ini trus berlanjut hingga kini, bahkan setiap akhir Ramadan jumlahnya mencapai jutaan lampu.


Ngejot
 

Foto: toliqfoto2.blogspot.com


Ngejot adalah tradisi perayaan Idul Fitri dari Bali dimana setiap rumah akan menyajikan maupun mengirimkan hidangan ke tetangga-tetangga sekitar. Tidak hanya kepadat warga Muslim saja yang saling mengirimkan makanan tapi juga warga Hindu yang ada di Bali. Tradisi yang terpelihara ini merupakan perwujudan dari akulturasi budaya Islam di Bali.


Perang Topat
 

Foto: regional.kompas.com


Tradisi ini laksanakan di hari ketujuh bulan Syawal. Perang topat ini dilakukan di daerah Lombok. Warga biasanya berziarah terlebih dahulu sebelum dilakukan perang topat. Perang topat sendiri adalah perang dengan melemparkan ketupat antara umat hindu dan umat muslim. Tradisi ini dilakukan untuk mengucapkan syukur kepada yang Maha Kuasa.


Pukul Sapu
 

Foto: sinarharapan.net


Tradisi dari Maluku ini mempertemukan dua kelompok pemuda dari desa yang berbeda. Dalam tradisi pukul sapu ini dua kelompok tersebut akan saling memukulkan sapu yang dibuat dari lidi pohon enau. Pemuda-pemuda tersebut akan saling pukul sekitar 20-30 menit. Kemudian para tabib desa akan mengobati luka mereka dengan obat tradisional. Tradisi ini masih dilestarikan dan menjadi sarana silaturahmi antar desa.



Nggak nyangka ternyata banyak ya tradisi-tradisi Idul Fitri dari berbagai daerah di Indonesia, yuk kita lestarikan. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.


Foto sampul: solo.tribunnews.com



(Frans Palangan)

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.