Selasa lalu di Ku Ka sosial kita ngebahas sejarah Yayasan Usaha Mulia serta sedikit tentang Sewing Project. Kini kita bahas lanjutan Sewing Project yang melibatkan para wanita hebat yang sedikit demi sedikit meningkat taraf hidupnya dan keluarganya.

Siapa saja yang terlibat dalam YUM Sewing Project, Mba Miftah?

Tujuan kami menyejahterakan masyarakat pra-sejahtera dimulai dari memberdayakan para wanita. Wanita-wanita ini adalah 4 ibu lulusan kelas menjahit VTC di Cipanas yang kondisi ekonominya masih lemah. Mereka dulunya sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik untuk diri sendiri dan keluarganya. Dalam pembuatannya, para ibu ini dibimbing oleh tutor yang turut berperan sebagai quality controller.

Kendala apa dalam memasarkan produk buatan YUM, Mba Miftah? Dari kalian, bagaimana cara menanganinya?

Dari awal berdirinya YUM hingga kini YUM memiliki banyak project yang salah satunya Sewing Project itu bikin kita agak kewalahan, sih. Kita nggak memiliki tim khusus untuk design produk, marketing, dan supervisi. Dalam Sewing Project saya memang membantu tapi di YUM saya pun melakukan banyak hal lainnya sehingga fokus saya pun terbagi-bagi. Meskipun memiliki kendala, tim YUM berusaha menanganinya dengan komunikasi yang baik. Sehingga ketika ada salah satu anggota tim yang berhalangan, kami berusaha untuk membantu terutama jika kami mengikuti offline bazaar seperti saat mengikuti The Local Market.

Kesan YUM tentang persaingan produk luar negeri yang yang murah dan dijual secara massive versus produk lokal gimana nih?

Produk murah luar negeri memiliki tempat sendiri di hati orang Indonesia. Namun sebagai anak bangsa, kami menyikapi hal ini sebagai suatu tantangan yang mengasah kreativitas kami. Kami pun menguatkan cerita di balik pembuatan produk kami, ya salah satunya Sewing Project itu.

YUM lewat Sewing Project merupakan satu dari women empowerment NGO yang tidak bisa disangkal begitu besar perannya dalam membantu menyejahterakan para masyarakat pra-sejahtera. Ketika usaha berbuah hasil bukan hanya untuk satu keluarga tapi banyak kepala, bukankah hal itu yang membuat Indonesia kian berkembang? Bukan hanya sekadar berharap, Ku Ka ada bagi Yayasan Usaha Mulia untuk membantu mereka lebih dikenal, lebih besar, lebih berdampak bagi lebih banyak keluarga. Kunjungi Yayasan Usaha Mulia di kuka.co.id/yayasanusahamulia

Foto: dok pribadi Yayasan Usaha Mulia