KISAH DIBALIK: PERUSAHAAN RINTISAN KU KA MEMBAWA RIBUAN PRODUK LOKAL KE JEPANG

28 Dec 2018   Ku Ka   Kabar Ku Ka   Dibaca : 2438 kali.
Kisah Dibalik: Perusahaan Rintisan Ku Ka Membawa Ribuan Produk Lokal ke Jepang

Bermodal Spirit #saatnyalokal


Ku Ka marketplace khusus produk lokal Indonesia, konsisten dengan janjinya untuk selalu berjalan maju bersama produk lokal. Jika platform online lain memudahkan masuknya produk luar ke Indonesia, Ku Ka justru baru saja menerbangkan 3.200 produk dari 30 merek lokal Indonesia. Produk-produk ini akan dipamerkan dan diperjualbelikan dalam momen Hello 2019, Love Indonesia di SEIBU Shibuya Jepang. Melalui proses panjang selama delapan bulan terakhir, Ku Ka mengakui membawa produk lokal menuju pasar global bukan perkara mudah.


Foto: sogo-seibu.jp


“Kesempatan ini berawal dari ketika kami membawa enam produk lokal fesyen dan aksesoris ke Amazon Fashion Week Tokyo 2018, melengkapi koleksi (X)SML bulan Maret lalu. Setelah event tersebut selesai, kami mendapat penawaran untuk membawa produk-produk lokal Indonesia untuk pameran dan diperjualbelikan di SEIBU Jepang. Buat kami ini kesempatan besar yang tidak layak dilewatkan untuk membesarkan produk Indonesia, walaupun kami tau tantangannya akan besar apalagi dengan timeline yang bisa dibilang mepet dan status Ku Ka sebagai perusahaan rintisan. Bermodal spirit yang sering kami gaungkan lewat tagar #saatnyalokal, kami memutuskan untuk menerima tawaran ini.” ujar Titonius Karto selaku CEO & Founder of Ku Ka Indonesia.



Tantangan di Lapangan


Ku Ka menyadari keputusan menerima tawaran menghadirkan produk Indonesia di SEIBU Jepang akan menjadi awal tantangan tersendiri bagi perusahaan rintisan yang berdiri sejak tahun 2015 ini.


“Sejak kami berkomitmen untuk menerima tawaran ini, kami mulai menemukan tantangan-tantangan tersendiri terkait memajukan produk lokal ke pasar global. Tantangannya mulai dari kesiapan brand-brand lokal kita sampai harus meraba dan mempelajari sistem instansi pemerintahan. Brand-brand yang lolos pemetaan kurasi dari segi design dan kualitas dari Ku Ka, begitu kita ajukan ke Jepang kadang terkendala oleh administrasi bisnis dan sertifikasi. Ku Ka akhirnya memiliki insight baru untuk brand-brand lokal Indonesia bahwa untuk pasar-pasar di negara besar, produk-produk yang berkaitan dengan makanan atau bersentuhan langsung dengan kulit, sertifikasi adalah hal penting. Dalam kasus pasar Jepang, Ku Ka akhirnya memproses sertifikasi internasional untuk beberapa produk yang menurut kami layak diperjuangkan, menggunakan dana operasional sendiri” cerita Titonius.



Selain kesiapan produk lokal, Ku Ka mengaku bahwa masih harus meraba sistem pemerintahan khususnya terkait isu produk lokal, “Awal mula peluang ini kan sebenarnya bertepatan dengan momen 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Jepang. Sebagai perusahaan rintisan kami menyadari betul pentingnya menggandeng lembaga pemerintah dan instansi terkait. Namun yang kami hadapi sebenarnya cukup membingungkan. Selama ini Ku Ka cukup senang mendengar kampanye produk lokal di Indonesia dari pemerintah, namun berdasarkan pengalaman yang kami hadapi, tidak semudah itu juga untuk berjalan bersama lembaga atau instansi terkait isu produk lokal.



Beberapa bulan kami mencoba untuk mendekatkan diri dan menjelaskan terkait peluang ini ke Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), namun sampai produk-produk ini diberangkatkan pun usaha kami tidak berbuah hasil. Penyebabnya pun kami tidak mengetahui pasti, asumsi kami mungkin karena kami perusahaan rintisan yang namanya tidak besar seperti marketplace-marketplace lain. Walaupun sebenarnya jika bicara marketplace mengkhususkan diri untuk produk lokal juga tidak banyak. Bermodalkan surat keterangan dari Atase Perdagangan KBRI Tokyo mengenai proyek Hello 2019, Love Indonesia ini, kami berhasil mendapat surat keterangan dari Kementerian Perdagangan terkait mengirimkan produk kopi. Pengiriman lainnya kami urus melalui ekspor biasa melalui kerjasama dengan Garuda Cargo. Kami masih belum paham dan sebenarnya menginginkan sebuah pertemuan khusus dengan pemerintah untuk mengetahui program-program yang terbuka untuk kolaborasi. Misi kami mengembangkan produk lokal tidak main-main. Isu produk lokal kami rasa harus dijawab dengan program yang lebih mendalam, tidak bisa sekedar “ada”. Alangkah baiknya jika terjadi sebuah kolaborasi besar dengan berbagai pihak.”


Optimis Akan Kemajuan Produk Lokal


Apapun rintangannya, pada akhirnya Ku Ka berhasil melewati. Sejumlah 3.200 produk lokal telah tiba di Tokyo, Jepang pada tanggal 18 Desember 2018 lalu. Ku Ka mengaku masih tetap optimis akan kemajuan produk lokal dan akan terus mencari jalan yang tepat untuk mengembangkannya, “Dari berdiri kami menyadari bahwa produk lokal memiliki pasarnya sendiri, unik. Kualitas dan nilai dibalik sebuah produk masih menjadi keunggulan produk-produk Indonesia. Porsi pasarnya belum besar di Indonesia sendiri terlebih dengan pemasaran melalui digital, bisa dilihat serapan yang besar di marketplace justru terjadi untuk produk yang murah dan suksesnya kampanye free ongkir atau flash sale.



Menurut kami itu menandakan bahwa pasar marketplace Indonesia masih price sensitive, dengan segala kendala seperti bahan baku, infrastruktur, produk lokal saat ini akan terasa berat bermain di ranah itu. Itu juga alasan kuat Ku Ka menginisiasi aktivitas offline seperti The Local Market, menyasar pasar yang memiliki  kesenangan untuk melihat produk secara langsung, mencari keunikan dari sebuah produk. Ku Ka juga mengincar pasar global melalui platform www.rukuka.com. Setelah kerjasama dengan SEIBU Jepang ini kami akan mencari jalan lain untuk membesarkan produk lokal Indonesia justru di pasar luar, karena saat ini potensi serapan yang besar terlihat di arah sana.” Tutup Tito

 

Brand Local Participants :

Mia Chia

Krakakoa

Sukirya

Rejang Coffee

Boen Beans

Lunar Bag

Threadapeutic

Naloni Mitoni

Baleku

Studio Dapur

Toraja Melo

Paisley Things

Ardiyanto Batik

Alleira Batik

Kencana

Project Mummy

Kaminari

Eucalie

FogApothecary

Kolosal Natural

Batik Nyonya Indo

Kainku

Osem

Copa De Flores

Sancraft

Bikin Bikin

Salim Silver

Oscar Lawalata

Purana Indonesia

Day and Night

Lulu Lutfi Labibi

Jenggala

Strawberry Patch

(X)SML



Factsheet Ku Ka


Ku Ka adalah sebuah nama singkatan dari Aku Suka. Ku Ka memberi ruang untuk desainer lokal, para pengrajin, dan para pembuat makanan di Indonesia yang menunjukkan kreativitas dan passion lewat produk-produknya.

Berdiri sejak September 2015, Ku Ka menyediakan platform untuk para penjual memasarkan barangnya. Platform Ku Ka cenderung mudah untuk digunakan oleh siapapun, nyaman, efisien dan yang paling penting adalah aman untuk penjual ataupun pembeli.

Ku Ka Group
Berikut 5 platform milik KuKa yang konsisten membawa spirit kelokalan Indonesia :

Kuka.co.id/ Kedai Ku Ka
KuKa adalah online marketplace yang terdiri dari segala sesuatu buatan Indonesia, termasuk pakaian, produk rumahan, kecantikan dan social impact product. Kedai Ku Ka saat ini bisa diakses di website www.kedaikuka.co.id yang akan menawarkan produk kuliner dari seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat Kedai Ku Ka akan diintergrasikan ke alamat kuka.co.id

Ku Ka Indonesia Foundation
Ku Ka Indonesia Foundation lembaga non profit yang diinisiasi oleh Ku Ka Indonesia seiring dengan melihat besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk memiliki masyarakat yang mandiri.

The Local Market
Acara offline komunitas produk lokal yang diinisiatori oleh Ku Ka bersama Paisley Things yang mempertemukan ratusan produk lokal dengan masyarakat.

ruKuKa.com
Platform teranyar milik Ku Ka Group yang akan fokus membawa produk lokal ke pasar global dengan adanya pelayanan transaksi dan pengiriman internasional.


 

Informasi Lebih Lanjut :

Stephanie Edelweiss

Sr. Marketing Strategist

WA 0812 1295 3052

Tlp  0898 7800 682




(Frans Palangan)

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.