#SAATNYALOKAL UNTUK GLOBAL, UMKM MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL

17 Jul 2019   Ku Ka   Saatnya Lokal   Dibaca : 2623 kali.
#SaatnyaLokal Untuk Global, UMKM Menembus Pasar Internasional

Pemerintah, Bank Indonesia, perbankan, perusahaan e-commerce beserta UMKM Binaan dan Mitra BI sepakat untuk mengakselerasi UMKM di pasar global melalui fasilitas: peningkatan kualitas produk UMKM sesuai dengan negara tujuan ekspor, kemudahan prosedur ekspor berikut pemahaman regulasi dan prosedur dimaksud serta program pendampingan dan pelatihan, peningkatan pemahaman tata cara dan prosedur pembiayaan ekspor, dan pemanfaatan platform digital untuk memperluas pemasaran.



Demikian kesimpulan yang mengemuka dalam Talkshow “UMKM Menembus Pasar Internasional” yang diselenggarakan hari Sabtu (13/07) di Hall A Jakarta Convention Center. Kegiatan talkshow merupakan rangkaian dari Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 dengan pembicara dari Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Bank Negara Indonesia (BNI), Perusahaan e-commerce Ku Ka dan Bawadi Coffee, UMKM Binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh.


Pengembangan UMKM yang dilakukan oleh BI, dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir dengan pendekatan klaster, wirausaha atau pendekatan Local Economic Development (LED). Untuk lebih fokus dalam mengembangkan UMKM, BI telah menyusun peta jalan UMKM dan membangun database profil UMKM. Peta ini penting untuk menerapkan kebijakan UMKM, berdasarkan klasifikasi UMKM yang telah disusun. Klasifikasi UMKM ini menghasilkan pola yang seragam dalam pengembangan UMKM yang dibagi dalam 4 level, yaitu UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Sukses Digital, dan UMKM Sukses Ekspor.



Melalui sinergi Pemerintah, Bank Indonesia, perbankan, perusahaan e-commerce beserta UMKM Binaan dan Mitra BI, UMKM Indonesia dapat menembus pasar global serta mendukung pengelolaan defisit transaksi berjalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


Ku Ka menjadi pembicara dalam talkshow UMKM Menembus Pasar Internasional, merupakan salah satu brand e-commerce buatan anak bangsa yang menjual berbagai produk-produk lokal Indonesia di bawah bendera PT Kuka Aku Suka. Diwakili oleh Titonius Karto selaku CEO dan Founder Ku Ka mengungkapkan bahwa dirinya sengaja membangun marketplace Ku Ka sebagai tempat produk-produk lokal agar bersinar dan mendapat tempat di negerinya sendiri.

“Produk Lokal Indonesia memiliki keunggulan, keunikan, dan ciri khas tersendiri, dilihat dari aspek tersebutlah membuat produk kita unggul dari produk luar negeri lainnya,” ungkapnya.


Berbicara mengenai milenial, Titonius menyebutkan bahwasanya generasi milenial adalah generasi yang sangat digital oriented dan cepat menyebarkan pengaruh dan perubahan bagi lingkungan sekitarnya.


"Maka dengan itu, mayoritas penjual di tempat kami (kuka.co.id) adalah anak muda, ini yang membuat kami beda dengan market place lainnya,”’ ujarnya.


Pria yang mengantongi gelar Master of Global Management dari Thunderbird University, Arizona ini menjelaskan bahwa para penjual di Ku Ka itulah pemeran utama bisnisnya, bukan dirinya.


Di mana, lanjut Tito, cita-cita besar dari Ku Ka untuk para penjualnya adalah membawa mereka ke pasar global, maka dengan itu untuk mendukung cita-cita ini Tito sudah menyiapkan tiga hal yaitu bantuan untuk pelatihan, pendanaan hingga pemasaran.


Guna menggandeng para wirausahawan muda tersebut, Tito juga akui masih mengandalkan strategi WOMM dan road show. “Kami sudah keliling ke 13 kota di Indonesia untuk mengajak UMKM terutama yang dijalankan oleh anak muda daerah untuk bergabung,” ujarnya.



Ia pun menambahkan bahwasanya para pedagang di Ku Ka bisa mendapatkan layanan custom shipping sehingga bisa disesuaikan dengan karakter produk. Sebagai contoh, minuman yang harus dikonsumsi kurang dari 3 jam, maka Ku Ka menyediakan pengiriman cepat agar produk tetap segar saat diterima pembelinya.


Tito juga mengaku selalu siap membantu pemasaran produk para penjualnya di setiap kesempatan. 


"Waktu itu ada pagelaran fashion Nation (fashion show) di Jakarta beberapa waktu lalu, kami mengajak penjual yang bergerak di bidang fashion untuk tampil di sana, seller kami yang dari Pekalongan, Cirebon dan daerah lainnya yang punya produk fashion bagus, kami bantu untuk tampil di ajang itu agar produknya makin banyak dikenal orang,” jelasnya.


Satu lagi hal menarik yang ditawarkan marketplace ini adalah si pemilik toko alias penjual, boleh menutup “toko”nya untuk jangka waktu tertentu jika ada keperluan seperti liburan. “Kami mengerti pedagang atau penjual sama seperti pekerja pada umumnya, ada saatnya dia butuh libur sebentar, maka dia boleh tutup tokonya,” jelas Tito.


Tetapi hal lain yang digarisbawahi Tito tentang Ku Ka adalah tujuan utama dari marketplace ini bukan profit seperti kebanyakan Bisnis, tetapi kolaborasi antara Ku Ka dan para penjual, serta kolaborasi di antara sesama penjual itu sendiri. "Dengan kolaborasi mereka akan lebih cepat jadi besar dan go global,” ujarnya.
 


Di setiap ajang pemasaran Ku Ka selalu hadir membawa para penjualnya dengan konsep kolaborasi. 


“Jadi misalnya untuk satu set pakaian wanita itu diisi oleh beberapa penjual. Ada yang menyiapkan bajunya, ada yang siapkan sepatunya dan ada yang siapkan aksesoris, seperti itu kolaborasinya,” dia menegaskan.


Tito juga tidak lupa untuk membangun tim media sosia yang bertugas mengembangkan pemasaran terpadu antara Ku Ka dan media sosial seperti Instragram, Facebook. 


"Kami sadari para penjual juga ingin menjual produknya lewat  media sosial. Untuk itu, kami bantu mereka agar sistemnya bisa jadi satu paduan, sehingga produk yang dipajang di toko Ku Ka bisa dipajang juga di Instagram, Facebook dan media sosial lainnya,” jelasnya.


“Berbicara mengenai masa depan, kuka.co.id sebagai salah satu marketplace buatan anak bangsa, akan selalu siap membawa produk-produk lokal asal Indonesia untuk masuk ke lebih banyak pasar Internasional, kami optimis akan hal tersebut”, lanjut Tito.


Sumber:

https://akurat.co/ekonomi/id-686432-read-ku-ka-marketplace-buatan-anak-bangsa-agar-produk-lokal-mendunia

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Sinergi-untuk-Akselerasi-UMKM-di-Pasar-Global.aspx


(FP)

 

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.