KETIKA BUMI MEMPERBAIKI DIRI

30 Mar 2020   Ku Ka   Gaya Hidup   Dibaca : 1609 kali.
Ketika Bumi Memperbaiki Diri

Merebaknya virus COVID-19 di berbagai belahan dunia telah menimbulkan kekhawatiran bersama. Umat manusia menghadapi musuh bersama, musuh yang tidak terlihat mata. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintahan berbagai negara, salah satunya dengan menghimbau penduduknya tinggal di rumah, mengurangi bepergian. Hal tersebut membuat berkurangnya aktivitas miliaran manusia di planet ini. Meskipun dampak virus COVID-19 begitu hebat, namun setidaknya, ada hal positif juga yang terjadi karenanya.

 

Italia yang merupakan negara kedua paling parah terdampak virus COVID-19, sebagaimana diberitakan ABC News, pemberlakuan lockdown yang disebabkan penyebaran virus COVID-19 memberikan efek samping yang tak terduga di Venesia. Kanal-kanal yang biasanya keruh berubah sangat jernih dan terlihat ikan-ikan berenang di bawahnya. Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), serta beberapa peneliti independen, emisi nitrogen dioksida telah menurun signifikan di Italia setelah lockdown. Satelit Copernicus Sentinel-5P mendeteksi, penurunan emisi tersebut menandakan berkurangnya polusi udara akibat lalu lintas dan kegiatan industri, dengan perubahan paling signifikan diamati di bagian utara negara itu.



Gambar: Sungai Venesia (cnnindonesia.com)



Gambar: Penurunan polusi udara di Italia (tribunnews.com)
Tidak banyak yang menduga langit menjadi biru s
etelah diberlakukan lockdown di Hubei, Tiongkok. Pada bulan Februari 2020 kualitas udara meningkat 21,5% dibandingkan Februari 2019. Menurut Marshall Burke, peneliti dari Stanford University, AS, penurunan polusi udara di Tiongkok diyakini telah menyelamatkan ribuan orang dari kematian akibat udara beracun. Burke mengatakan, ada hubungan nyata antara kualitas udara yang buruk dan kematian dini, terkait menghirup udara beracun. Menurutnya, hanya dalam dua bulan, penurunan tingkat polusi di Tiongkok telah menyelamatkan nyawa 4.000 balita, dan 73.000 manula (di atas 70 tahun).



Gambar: Satelit yang dirilis NASA menunjukkan penurunan drastis emisi nitrogen dioksida di Tiongkok (NASA via CNN)

 

 

Di kota tersibuk AS, New York, terjadi hal yang sama. Para peneliti di kota itu mengatakan, hasil awal penelitian mereka menunjukkan karbon monoksida terutama dari mobil telah berkurang hampir 50% dibandingkan tahun lalu di kota berjuluk “Big Apple” tersebut. Tingkat lalu lintas di kota itu juga diperkirakan turun 35% dibandingkan tahun lalu. 

Kebijakan lockdown juga memunculkan sesuatu yang lucu di Shedd Aquarium, di Chicago, Illinois, AS. Kesempatan tersebut membuat petugas kebun binatang dapat melepas beberapa penguin. Video penguin berkeliaran layaknya pengunjung itu viral di media sosial. Penguin tampak jalan-jalan di luar kandang mereka. Seekor penguin kecil bahkan terlihat melihat ikan di tangki besar, sementara sekawanan ikan tampak mendekati penguin ke dinding kaca.

Gambar: Washington Post

Di Inggris, juga terjadi penurunan tingkat polusi udara. Dari hasil laporan terakhir, nitrogen dioksida dari gas rumah kaca berbahaya di London lebih rendah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris juga melaporkan, tingkat polusi udara rendah di seluruh negeri saat ini.

Di Indonesia himbauan pemerintah untuk belajar, bekerja & beribadah dirumah menyebabkan aktivitas di Jakarta sebagai pusat kota jauh berkurang dibanding biasanya. Berbagai kota wisata seperti Yogyakarta yang tidak pernah sepi mulai terlihat mati. Wisatawan yang biasanya memenuhi Malioboro, Tugu, Keraton Yogyakarta dan candi-candi tidak terlihat lagi. Bahkan beberapa wilayah sudah mulai mengkarantina warganya sendiri dan berbagai macam spanduk peringatan mengenai waspada virus COVID-19 pun tersebar dimana-mana.


 

Gambar: Yogyakarta (Instagram @jogja)

Gambar: Langit Jakarta sebelum & selama pandemi (Instagram @otakkanann)

Pandemi virus COVID-19 ini mengingatkan kita bahwa:
 
  • Kita semua sama
Tanpa memandang budaya, agama, pekerjaan, status sosial, atau seberapa terkenal, kita semua dapat terinfeksi oleh virus ini.
  • Kita semua terhubung dan saling mempengaruhi
Apa yang terjadi pada seorang manusia berdampak pada orang lain. Sehingga kita harus memikirkan efek negatif dari apa yang kita lakukan yang berpengaruh bagi hidup manusia lain disekitar.
  • Berharganya kesehatan
Penting untuk menjaga asupan gizi juga kebersihan dari makanan dan minuman yang kita konsumsi.
  • Bagaimana menahan diri
Bagaimana dalam masa self quarantine atau physical distancing kita diingatkan untuk menahan keinginan bersosialisasi, travelling, atau pulang kampung.
  • Jangan panik
Kepanikan hanya akan membuat kondisi semakin rumit. Panic buying atau pembelian kebutuhan pokok yang berlebihan membuat barang tersebut semakin langka dan mahal.
  • Solidaritas
Yang perlu kita lakukan adalah saling menjaga, melindungi dan menolong satu sama lain. Seperti saat ini seluruh manusia dari berbagai dunia saling membantu dengan berbagai tindakan solidaritas untuk sesama.

Jadi lokalovers, yang perlu kita lakukan saat ini adalah tetap dirumah, menjaga kebersihan & kesehatan, cuci tangan, waspada, saling menolong dan memberi semangat dari jauh. Ingat untuk mendukung selalu mereka yang terdampak virus COVID-19, bukan dijauhi atau dikucilkan #adaaKU #KAmuada #dihatiKU #KAmudekat #KuKauntukIndonesia


Sumber: Mongabay Situs Berita Lingkungan (www.mongabay.co.id)


(CI)

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.