LAYANAN PEMERINTAH TERKAIT PENANGANAN COVID-19

30 Apr 2020   Ku Ka   Kabar Ku Ka   Dibaca : 1028 kali.
Layanan Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19

Sejiwa

Ketika Covid-19 perlahan-lahan mengikis kesehatan mental kamu, yang perlu kamu lakukan pertama-tama adalah tarik nafas, lalu telfon 119. Jadi 119 adalah layanan dari pemerintah untuk mengkonsultasikan kondisi mental kamu, terutama selama masa pandemi. Kepala Staf Presiden Pak Moeldoko menjelaskan bahwa nomor 119 dengan extension 8 ini merupakan layanan pemerintah yang namanya Sejiwa atau Sehat Jiwa. 

Layanan pemerintah Sejiwa dibuat dikarenakan hasil laporan Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan bahwa, masalah kesehatan yang terjadi saat ini komposisinya adalah 20% persoalan fisik, sedangkan 80% nya lagi adalah persoalan psokologi. Pak Moeldoko juga menjelaskan bahwa tekanan pada masa pandemi seperti sekarang bisa memicu kasus KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Karena menurut data dari LBH APIK, ditemukan bahwa selama 16-30 Maret 2020, ada 59 kasus kekerasan seperti pemerkosaan, pelecehan seksual, dan pornografi online. Menurut pak Moeldoko, bertambahnya kasus kekerasan selama pandemi Covid-19 juga terjadi di berbagai negara.

Apa hubungannya pandemi ini dengan kenaikan kasus kekerasan?
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutares, hal ini ada kaitannya dengan tekanan sosial dan ekonomi yang dialami warga karena pandemi. Dalam keterangan PBB, ditemukan bahwa meskipun virus corona tidak mendiskriminasikan siapa saja yang kena (kaya ataupun miskin), namun dampaknya tetap mendiskriminasi. Contohnya seperti pekerja-pekerja yang kena PHK, pedagang yang tidak bisa berjualan, hingga karyawan yang dirumahkan.


Selain itu, hasil riset terbaru juga menunjukkan kenapa lockdown, atau praktek #stayathome bisa mengganggu kesehatan mental kita. Sebagai manusia kita terprogram untuk bersosialisasi, dari mulai cari makan, punya pasangan, berkeluarga, dan lain-lain. Nah, dengan adanya WFH di mana kita jadi membatasi hubungan sosial kita, maka hal ini bisa mengganggu cara kerja otak yang justru berkembang lewat kontak sosial. Saking emang menyiksanya praktek lockdown ini, di dunia psikologi, isolasi diri juga dianggap sebagai salah satu bentuk siksaan yang bisa memicu munculnya masalah kesehatan mental.

Sebagian tanda stres yang ditemukan pada masyarakat di tengah pandemi, di antaranya:

1. Ketakutan dan kecemasan terhadap kesehatan diri sendiri dan orang yang kamu sayangi
2. Perubahan pola makan dan pola tidur
3. Susah tidur dan konsentrasi
4. Kondisi kesehatan yang memburuk
5. Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan
Sementara, beberapa cara mengurangi dampak stress terkait Covid-19 ini di antaranya: 

1. Kurangi melihat, membaca, atau mendengar berita, termasuk sosial media. Informasi terkait corona yang terus diulangi bisa bikin kita terganggu.
2. Tetep jaga kesehatan. Ambil nafas panjang, meditasi, dan olahraga ringan di rumah. Makan makanan yang sehat dan untuk sementara fokus pada jam tidur yang cukup dulu.
3. Tanyakan kabar temen-temenmu. Saling kuatkan satu sama lain.
4. Lakukan aktivitas yang menyenangkan di dalam rumah

Untungnya, kita sekarang mempunyai teknologi yang bisa kita pakai untuk tetap komunikasi sama orang lain. Walaupun memang, video call berjam-jam nggak akan bisa menggantikan enaknya ketemuan langsung sambil gosip dan makan-makan sama temen-temen kamu. Tapi, lebih baik daripada tidak sama sekali. Sekali lagi, kalau kamu lagi super galau dan stress, bisa langsung kontak hotline-nya 119, nomor ekstensinya 8.

Layanan Pengaduan Bansos Kementerian Sosial


Gambar: Instagram kemenkominfo



Kementerian Sosial membuka layanan untuk memudahkan masyarakat yang terdampak Covid-19 mengakses informasi dan menyampaikan pengaduan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pada masa pandemi, melalui hotline yang bisa diakses lewat email bansoscovid19@kemsos.go.id dan whatsapp 08111022210.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras, banyak bansos yang disalurkan, bahkan ada yang menyebut sebagai 9.000 pertolongan. Untuk menghindari penumpukan bansos pada satu keluarga tertentu, Kemensos memilah penerima bansos tersebut. Penerima bansos adalah mereka yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan program bansos sudah terdata baik. Kelompok yang perlu didata lagi adalah masyarakat penerima bantuan paket bahan makanan pokok dan dana tunai bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek, yang merupakan tambahan di luar penerima bansos yang sudah ada.

Kemensos meminta kepada gubernur, bupati/walikota di wilayah Jabodetabek untuk mengirimkan data penerima bantuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk mempermudah pendataan, Kemensos memberikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kepada daerah untuk memeriksa data masyarakat yang belum menerima bansos. Data yang nantinya dikirimkan kepada Kemensos berupa data lengkap dengan nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK), dan nomor telepon.
Kenapa dibuat layanan bantuan bansos?

Penyaluran bantuan sosial Covid-19 bermasalah di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banyak warga yang belum dapat bantuan sosial (bansos) dan banyak yang tidak tepat sasaran. Menurut Pak Anies, hal tersebut dikarenakan data yang tidak sempurna dan menurutnya hal tersebut biasa terjadi di Indonesia yang menurutnya hampir tidak mungkin menemukan data yang super akurat.

Data yang tidak akurat tersebut, dikarenakan banyak yang dulunya masuk ke dalam data masyarakat miskin saat situasi normal, dengan perekonomian bergerak sebagaimana mestinya. Namun dengan keadaan saat ini dengan kegiatan perekonomian yang melemah di lapangan, yang membutuhkan bantuan lebih banyak dibandingkan yang ada dalam daftar yang dimiliki pemerintah.

"Kenapa itu terjadi? Karena banyak yang sekarang tidak memiliki pekerjaan, banyak yang warungnya tutup, banyak yang kegiatan kesehariannya tidak berfungsi (secara ekonomi). Di sini kemudian bagian kami adalah memastikan mereka yang miskin baru, prasejahtera baru, masuk di dalam data yang di-update. Sehingga pada distribusi berikutnya, mereka akan bisa mendapatkan bantuan juga," ucap Anies. 

Sumber: kompas.id; cnnindonesia.com; detik.com

(CI)

 

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.