Baru-baru ini, istilah “The New Normal” sering muncul nih di berbagai linimasa, apalagi dengan masa pandemi Corona yang terjadi di secara global. Lalu sebenernya apa sih arti dari istilah “The New Normal” kalau dibahasakan sih mungkin artinya pola hidup normal yang baru seperti adanya aktifitas atau perilaku baru yang akan disosialisasikan bahkan dilakukan secara terus menerus. Jadi bisa dibilang adanya perubahan semenjak kejadian pandemi ini berlangsung. Walaupun beberapa negara sudah mulai pulih dari virus ini, namun sejumlah ahli memprediksi pandemi virus corona Covid-19 bisa berlangsung lama. Hal ini berkaitan dengan belum ditemukannya vaksin atau obat untuk virus corona.
Menurut data dari situs https://covid19.who.int/ secara global sudah hampir 5 juta kasus yang terkonfirmasi. Sebagian besar negara masih terus melaporkan kasus terbaru setiap hari.
Tanpa kita sadari sudah hampir 3 bulan terakhir semua aktifitas menjadi lumpuh, memaksa semua orang untuk lebih baik #dirumahaja untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Mulai dari kegiatan ibadah, sekolah, kerja, konser, pertandingan olahraga, event saat weekend bahkan jalan-jalan pun harus ditiadakan & ini berlaku gak cuma di Indonesia ajaaaaa. Semua negara membatasai warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada urusan mendesak, kecuali bagi mereka yang harus keluar & kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah, akhirnya dampak yang paling besar sektor ekonomi serta pekerja bidang informal. Dunia usaha makin sepi apalagi bidang pariwisata, transportasi online serta penjualan retail sehingga Kita gak bisa selamanya dikarantina.
Tiap negara punya aturan yang berbeda terkait pelaksanaan kapan pemberlakuan “physical distancing” dilonggarkan atau seperti di Indonesia dikenal dengan istilah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang ternyata masih banyak masyarakat kita yang bandel & melanggar aturan ini.
“The New Normal” sebenarnya sudah mulai terbentuk dengan sendirinya, misalnya nih terjadi perubahan dari tingkah laku konsumen yang beralih ke digital (beli sayur sama daging udah gak ke pasar tradisional lagi), lalu peningkatan kegiatan virtual (meeting online, masak online bahkan ibadah pun online), dan rasa kemanusiaan plus solidaritas yang tinggi saling membantu sesama kita yang membutuhan.
Lewat blog ini, Ku Ka mencoba mengumpulkan definisi “The New Normal” dari berbagai pakar maupun pihak terkait.
Apa saja protokol kesehatan Covid-19 yang harus ditaati masyarakat? Berikut ini rinciannya, berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19:
Jadi intinya, aturan dalam protokol kesehatan untuk menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain. Mungkin penerapannya bisa berlangsung lama paling tidak sampai ditemukannya vaksin dan bisa digunakan sebagai penangkal virus corona. Beberapa ahli dan pakar kesehatan dunia sudah memastikan kalau kemungkinan paling cepat bisa ditemukannya vaksin adalah pada tahun 2021.
Kita sudah harus menjalani kehidupan secara “new normal” sampai tahun depan, atau bahkan lebih.
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/16/164600865/sering-disebut-sebut-apa-itu-new-normal-
Sumber ilustrasi cover:
People photo created by prostooleh - www.freepik.com
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.