62 Pride 31 Januari 2021, 11:01
CN 235: Pesawat Buatan Anak Negeri Reputasinya Diakui Dunia Internasional
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Petunjuk hubungi admin
Untuk dapat mengubungi admin kuka.co.id anda akan di bawa menuju halaman pusat bantuan di halaman tersebut bagian kanan bawah anda akan melihat gambar di bawah ini :
Untuk menuju pusat bantuan klik tombol "Ya, ke pusat bantuan" dan Jika anda ingin tetap berada di halaman ini klik tombol "Tidak, tetap disini"
62 Pride 31 Januari 2021, 11:01
CN 235: Pesawat Buatan Anak Negeri Reputasinya Diakui Dunia Internasional
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Dalam versi militernya, CN-235-220 dan NC-212i andal sebagai penjaga pantai, ngarai, dan medan bergunung-gunung. Mampu beroperasi siang atau malam dalam segala cuaca. Reputasinya diakui dunia internasional.
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) seperti telah menjadi tamu tetap di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA). LIMA merupakan ajang pameran wahana angkatan laut dan udara, yang dihelat dua tahun sekali di Langkawi, Malaysia. Dalam event bergengsi yang berlangsung di akhir Maret 2019, PTDI memamerkan produk-produk unggulannya.
Salah satunya adalah CN-235 Gunship Marine Patrol Aircraft (MPA). Secara umum, PMA buatan PT Dirgantara tidak berbeda dari abang-abangnya dari generasi CN-235. Namun sebagai generasi baru, CN-235-220 Gunship itu tampak lebih streamline dengan hidung yang lancip. Pesawat ini juga lebih lincah, maneuverable, berkat pengembangan avionik dan kekuatan bodinya guna menahan G-Force yang lebih besar.
Yang membuat versi militernya menonjol tentu karena adanya “jendela” di mana moncong senapan mesin boleh beraksi. Ada satu di lambung kiri, dan satu lainnya di kanan. Pilihan lain kanon kaliber 30 mm di kabin belakang. Sebagai fitur opsional, ada “sayap mini” (stubwing) di sisi kompartemen ban (sponsor undercarriage), tempat menggantungkan rel peluncur roket. Bila kurang, ada rel peluncur torpedo yang bisa dipasang di bawah kedua sayap.
Lantas, yang khas pada keluarga CN-235 dalam versi militer ialah ramp door di bagian pantat yang membuatnya lebih serba guna. Pintu belakang ini dapat dipakai untuk kargo, memanfaatkan daya angkutnya yang besar, lebih dari 5 ton.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah berhasil memproduksi dan mengirimkan 62 unit pesawat terbang CN235, baik dalam negeri maupun luar negeri. PTDI telah mengekspor sebanyak 35 unit pesawat terbang CN235 kepada pemesannya di luar negeri, yaitu Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Brunei Darussalam. Untuk pelanggan dalam negeri adalah TNI AU, TNI AL dan Merpati Nusantara Airlines.
Peta negara yang pesan pesawat CN 235 (TRIBUNJABAR.CO.ID)
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, Venezuela, Negara Amerika Latin pernah membeli 1 (satu) unit CN235 sebagai alat angkut penumpang. Burkina Faso di Afrika Barat telah membeli 2 (Dua) unit CN235 sebagai alat transportasi militernya. Pakistan membeli 4 (Empat) unit CN235, tiga di antaranya untuk mengangkut pasukan militer, sedangkan satu lainnya digunakan sebagai alat transportasi very important person (VIP).
Untuk Uni Emirat Arab membeli 6 (enam) unit CN235 untuk keperluan angkut militer dan 1 (satu) unit pesawat terbang berjenis sama sebagai alat transportasi very very important person (VVIP).Brunei Darussalam memilih CN235 sebagai kendaraan angkut VVIP. Sementara Malaysia membeli 6 (enam) unit CN235 untuk mengangkut pasukan militer, dan 2 (dua) unit lainnya sebagai alat angkut VVIP.
Turki pun memesan 6 (enam) unit CN235 MPA dan 3 (tiga) unit CN235 jenis maritime surveillance aircraft (MSA). Korea Selatan juga menjadi konsumen pertama yang paling banyak menggunakan produk PTDI. Tak tanggung-tanggung, Korea Selatan membeli 12 (dua belas) unit CN235 untuk berbagai keperluan. Tujuh unit di antaranya untuk alat transportasi militer, satu unit untuk angkutan VVIP yang digunakan oleh ROKAF (Royal Korea Air Force), dan empat unit untuk MSA yang digunakan oleh KCG (Korea Coast Guard).
Berikut ini spesifikasi umum CN 235 :
– Kru: dua pilot.
– Kapasitas: sampai 45 penumpang.
– Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)
– Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
– Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
– Area sayap: 59.1 m² (636 ft²)
– Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
– Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kg Military load) ( lb)
– Maksimum takeoff: 15,100 kg (33,290 lb)
– Tenaga Penggerak: 2× General Electric CT79C turboprops, 1,395 kW (1,850 bhp) each
– Sedangkan untuk kemampuannya sebagai berikut:
– Kecepatan Maksimum: 509 km/j (317 mpj)
– Jarak: 796 km (496 mil)
– Ketinggian Maks: m ( ft)
– Daya Menanjak: 542 m/min (1,780 ft/min)
– Beban Sayap Maks: kg/m² ( lb/ft²)
– Power/berat: kW/kg ( hp/lb)
Tentang CN 235 Produksi PT. Dirgantara Indonesia
Pada 17 Oktober 1979, IPTN dan CASA (sekarang Airbus Defense & Space) mendirikan perusahaan baru, Aircraft Technology (Airtech) untuk mendesain CN235. Pesawat multiguna baru ini memiliki kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL), ramp door untuk memudahkan keluar/masuk barang, dan karakteristik biaya perawatan rendah.
Prototipe pertama "Elena" yang diproduksi oleh CASA melakukan penerbangan perdananya pada 11 November 1983 dan prototipe kedua "Tetuko" yang diproduksi oleh IPTN (sekarang PTDI) terbang untuk pertama kalinya pada Desember 1983. Produksi serial dimulai pada 1986 untuk versi 10 dan 100.
Kemudian PTDI mengembangkan versi yang disempurnakan, seperti versi 110 dan 220; sedangkan Airbus Defense & Space dengan versi 200 dan 300-nya. Hingga saat ini, lebih dari 300 CN235 telah diproduksi dalam banyak versi dengan dua mesin General Electric CT7-9C terbaru (masing-masing memiliki 1.750 SHP).
Dalam kolaborasi untuk tujuan ekspor, PTDI memproduksi outer wings, horizontal stabilizers, vertical fins and doors untuk Airbus Defense & Space; sementara Airbus Defense & Space menghasilkan disassembled noses, disassembled cockpit, and center wings untuk PTDI.
Dengan kemampuan CN 235-220 dapat mengangkut beban maksimal hingga 4.700 Kg ataupun dengan jumlah penumpang sebanyak 36 orang, menjadikan pesawat ini cocok sebagai solusi terbaik untuk berbagai kebutuhan dari operator sipil maupun pemerintah di segmen kelas pesawat ringan-sedang.
CN235-220 telah mendapatkan pengalaman luas dalam misi komersial, misi sipil, misi bantuan bencana, dan misi non-militer lainnya. Pesawat ini telah digunakan secara luas dalam misi pengangkutan udara harian (terjadwal dan tidak terjadwal), penyebaran dan dukungan logistik untuk pasukan penjaga perdamaian, dan misi ‘sipil’ lainnya untuk kepentingan masyarakat.
CN 235-220 dapat terbang pada ketinggian hingga 25.000 kaki dengan kecepatan mencapai 237 kts tanpa kehilangan karakteritik pesawat saat sedang terbang rendah dan juga kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL). Pesawat ini dilengkapi dengan 2 mesin termutakhir turboprop General Electric GE CT7-9C dengan masing-masing mampu mengeluarkan tenaga sebesar 1.750 SHP. Di kelasnya, CN 235-220 memiliki kemampuan manuver yang sangat baik, dengan respon mesin yang sangat baik memiliki kemampuan hot and high performance yang luar biasa sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar dan membuat pesawat ini bisa terbang sampai 11 jam.
Sumber: Rajawali Bandung Terbang Mendunia
Ternyata 12 Negara Ini Telah Merasakan Kehebatan Pesawat CN235
Belgia Beli Satu Lagi Pesawat CN-235 Buatan PT Dirgantara Indonesia
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023, 11:44
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Tidak perlu tunggu dapat tiket, masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 Booster kedua. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi Read more...
Kabar Terkini 13 Oktober 2022, 15:02
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Pemerintah telah menetapkan jumlah libur nasional dan cuti bersama 2023 sebanyak 24 hari. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur hari libur nasional dan Read more...
Kabar Terkini 20 September 2022, 12:16
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Timnas Indonesia U-20 sempat unggul, tertinggal, lalu akhirnya menang hingga tiket Piala Asia mampu diamankan. Pada laga terakhir Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, tim U-20 Read more...
62 Pride 20 September 2022, 11:30
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kelompok K-Pop BLACKPINK yang terdiri dari Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose baru saja merilis lagu sekaligus video musik terbaru mereka yang berjudul, “Shut Down.” Hingga artikel ini dirilis, video Read more...
62 Pride 16 September 2022, 15:12
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Film Ngeri-Ngeri Sedap terpilih mewakili Indonesia mengikuti kompetisi Academy Awards ke-95 untuk kategori Film Fitur Internasional (The International Feature Film Award). Setiap tahun Academy of Read more...
62 Pride 31 Januari 2021, 11:01
CN 235: Pesawat Buatan Anak Negeri Reputasinya Diakui Dunia Internasional
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Dalam versi militernya, CN-235-220 dan NC-212i andal sebagai penjaga pantai, ngarai, dan medan bergunung-gunung. Mampu beroperasi siang atau malam dalam segala cuaca. Reputasinya diakui dunia internasional.
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) seperti telah menjadi tamu tetap di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA). LIMA merupakan ajang pameran wahana angkatan laut dan udara, yang dihelat dua tahun sekali di Langkawi, Malaysia. Dalam event bergengsi yang berlangsung di akhir Maret 2019, PTDI memamerkan produk-produk unggulannya.
Salah satunya adalah CN-235 Gunship Marine Patrol Aircraft (MPA). Secara umum, PMA buatan PT Dirgantara tidak berbeda dari abang-abangnya dari generasi CN-235. Namun sebagai generasi baru, CN-235-220 Gunship itu tampak lebih streamline dengan hidung yang lancip. Pesawat ini juga lebih lincah, maneuverable, berkat pengembangan avionik dan kekuatan bodinya guna menahan G-Force yang lebih besar.
Yang membuat versi militernya menonjol tentu karena adanya “jendela” di mana moncong senapan mesin boleh beraksi. Ada satu di lambung kiri, dan satu lainnya di kanan. Pilihan lain kanon kaliber 30 mm di kabin belakang. Sebagai fitur opsional, ada “sayap mini” (stubwing) di sisi kompartemen ban (sponsor undercarriage), tempat menggantungkan rel peluncur roket. Bila kurang, ada rel peluncur torpedo yang bisa dipasang di bawah kedua sayap.
Lantas, yang khas pada keluarga CN-235 dalam versi militer ialah ramp door di bagian pantat yang membuatnya lebih serba guna. Pintu belakang ini dapat dipakai untuk kargo, memanfaatkan daya angkutnya yang besar, lebih dari 5 ton.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah berhasil memproduksi dan mengirimkan 62 unit pesawat terbang CN235, baik dalam negeri maupun luar negeri. PTDI telah mengekspor sebanyak 35 unit pesawat terbang CN235 kepada pemesannya di luar negeri, yaitu Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Brunei Darussalam. Untuk pelanggan dalam negeri adalah TNI AU, TNI AL dan Merpati Nusantara Airlines.
Peta negara yang pesan pesawat CN 235 (TRIBUNJABAR.CO.ID)
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, Venezuela, Negara Amerika Latin pernah membeli 1 (satu) unit CN235 sebagai alat angkut penumpang. Burkina Faso di Afrika Barat telah membeli 2 (Dua) unit CN235 sebagai alat transportasi militernya. Pakistan membeli 4 (Empat) unit CN235, tiga di antaranya untuk mengangkut pasukan militer, sedangkan satu lainnya digunakan sebagai alat transportasi very important person (VIP).
Untuk Uni Emirat Arab membeli 6 (enam) unit CN235 untuk keperluan angkut militer dan 1 (satu) unit pesawat terbang berjenis sama sebagai alat transportasi very very important person (VVIP).Brunei Darussalam memilih CN235 sebagai kendaraan angkut VVIP. Sementara Malaysia membeli 6 (enam) unit CN235 untuk mengangkut pasukan militer, dan 2 (dua) unit lainnya sebagai alat angkut VVIP.
Turki pun memesan 6 (enam) unit CN235 MPA dan 3 (tiga) unit CN235 jenis maritime surveillance aircraft (MSA). Korea Selatan juga menjadi konsumen pertama yang paling banyak menggunakan produk PTDI. Tak tanggung-tanggung, Korea Selatan membeli 12 (dua belas) unit CN235 untuk berbagai keperluan. Tujuh unit di antaranya untuk alat transportasi militer, satu unit untuk angkutan VVIP yang digunakan oleh ROKAF (Royal Korea Air Force), dan empat unit untuk MSA yang digunakan oleh KCG (Korea Coast Guard).
Berikut ini spesifikasi umum CN 235 :
– Kru: dua pilot.
– Kapasitas: sampai 45 penumpang.
– Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)
– Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
– Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
– Area sayap: 59.1 m² (636 ft²)
– Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
– Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kg Military load) ( lb)
– Maksimum takeoff: 15,100 kg (33,290 lb)
– Tenaga Penggerak: 2× General Electric CT79C turboprops, 1,395 kW (1,850 bhp) each
– Sedangkan untuk kemampuannya sebagai berikut:
– Kecepatan Maksimum: 509 km/j (317 mpj)
– Jarak: 796 km (496 mil)
– Ketinggian Maks: m ( ft)
– Daya Menanjak: 542 m/min (1,780 ft/min)
– Beban Sayap Maks: kg/m² ( lb/ft²)
– Power/berat: kW/kg ( hp/lb)
Tentang CN 235 Produksi PT. Dirgantara Indonesia
Pada 17 Oktober 1979, IPTN dan CASA (sekarang Airbus Defense & Space) mendirikan perusahaan baru, Aircraft Technology (Airtech) untuk mendesain CN235. Pesawat multiguna baru ini memiliki kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL), ramp door untuk memudahkan keluar/masuk barang, dan karakteristik biaya perawatan rendah.
Prototipe pertama "Elena" yang diproduksi oleh CASA melakukan penerbangan perdananya pada 11 November 1983 dan prototipe kedua "Tetuko" yang diproduksi oleh IPTN (sekarang PTDI) terbang untuk pertama kalinya pada Desember 1983. Produksi serial dimulai pada 1986 untuk versi 10 dan 100.
Kemudian PTDI mengembangkan versi yang disempurnakan, seperti versi 110 dan 220; sedangkan Airbus Defense & Space dengan versi 200 dan 300-nya. Hingga saat ini, lebih dari 300 CN235 telah diproduksi dalam banyak versi dengan dua mesin General Electric CT7-9C terbaru (masing-masing memiliki 1.750 SHP).
Dalam kolaborasi untuk tujuan ekspor, PTDI memproduksi outer wings, horizontal stabilizers, vertical fins and doors untuk Airbus Defense & Space; sementara Airbus Defense & Space menghasilkan disassembled noses, disassembled cockpit, and center wings untuk PTDI.
Dengan kemampuan CN 235-220 dapat mengangkut beban maksimal hingga 4.700 Kg ataupun dengan jumlah penumpang sebanyak 36 orang, menjadikan pesawat ini cocok sebagai solusi terbaik untuk berbagai kebutuhan dari operator sipil maupun pemerintah di segmen kelas pesawat ringan-sedang.
CN235-220 telah mendapatkan pengalaman luas dalam misi komersial, misi sipil, misi bantuan bencana, dan misi non-militer lainnya. Pesawat ini telah digunakan secara luas dalam misi pengangkutan udara harian (terjadwal dan tidak terjadwal), penyebaran dan dukungan logistik untuk pasukan penjaga perdamaian, dan misi ‘sipil’ lainnya untuk kepentingan masyarakat.
CN 235-220 dapat terbang pada ketinggian hingga 25.000 kaki dengan kecepatan mencapai 237 kts tanpa kehilangan karakteritik pesawat saat sedang terbang rendah dan juga kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL). Pesawat ini dilengkapi dengan 2 mesin termutakhir turboprop General Electric GE CT7-9C dengan masing-masing mampu mengeluarkan tenaga sebesar 1.750 SHP. Di kelasnya, CN 235-220 memiliki kemampuan manuver yang sangat baik, dengan respon mesin yang sangat baik memiliki kemampuan hot and high performance yang luar biasa sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar dan membuat pesawat ini bisa terbang sampai 11 jam.
Sumber: Rajawali Bandung Terbang Mendunia
Ternyata 12 Negara Ini Telah Merasakan Kehebatan Pesawat CN235
Belgia Beli Satu Lagi Pesawat CN-235 Buatan PT Dirgantara Indonesia
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 13 Oktober 2022
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 20 September 2022
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 20 September 2022
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 16 September 2022
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Artikel Terbaru