Komunitas & Sosial  26 Agustus 2020, 11:18

Dari Hobi Koleksi Kain Hingga Bikin Orang Senang Koleksi Sepatu

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

Dari Hobi Koleksi Kain Hingga Bikin Orang Senang Koleksi Sepatu

Memulai bisnis yang bermula dari hobi memang menyenangkan. Semua halangan-rintangan bisa dihadapi terutama berkat niat dan dorongan dari orang sekitar serta para penikmat karya alias pembeli. Mari terinspirasi dari kisah Adam Amrullah, pendiri Naray Indonesia lewat percakapan intim Ku Ka dengannya.

 

Mas Adam, ceritain dong kisah berbisnis sepatu?
 


 

Awalnya dari hobi koleksi kain-kain tradisional dari kuliah. Dulu sering membuatkan tas "batik" untuk teman-teman ibu saya dan pocket tees untuk dipakai sendiri, tapi belum kepikiran untuk dijadikan sebuah usaha. Lalu tahun 2017 pernah datang ke sebuah pameran kerajinan di Jogja dan di sana kami baru kenal kain tenun unik dari Jogja namanya stagen. Stagen adalah kain tradisional yang biasa dipakai dengan dililitkan di pinggang, biasanya digunakan para ibu setelah melahirkan atau pelengkap kain tradisional. Karena menurut kami kain ini unik lalu kami coba cari tahu di internet dan dan akhirnya kami coba main ke sebuah desa di mana kerajinan ini berasal, yaitu desa Moyudan. Di sana kami ngobrol dengan seorang pengrajin dan kami mengetahui bahwa permintaan dan harga stagen sangat rendah, apalagi jika dijual lewat tengkulak. Saat ini stagen juga sudah mulai ditinggalkan karena kuno dan tidak praktis. Para penenun juga tidak memiliki kemampuan untuk mengubah kain mentah tersebut menjadi produk siap pakai. Sejak saat itu kami berkeinginan membantu mereka untuk mempertahankan tradisi sekaligus memperoleh penghasilan yang layak, dengan cara membeli kain mereka dengan harga yang wajar dan membuatnya menjadi produk yang relevan dengan anak muda saat ini, yaitu sneakers.

 

Proses jatuh-bangun membangun Naray Indonesia bagaimana, mas Adam?
 


 

Ide membuat brand sepatu Naray ini tercetus pada awal Desember 2017 dan baru mulai berjualan di akhir Mei 2018. Dalam 5 bulan tersebut banyak waktu dan uang yang dihabiskan untuk riset produk dan berkali-kali membuat prototype. Setiap kali selesai membuat prototype kita tunjukkan ke teman-teman untuk minta feedback. Kebahagiaan yang diperoleh sesimpel ketika kita sudah mulai berjualan banyak pembeli yang suka dan posting di sosmednya. Ada yang nggak tahu apa itu stagen, jadi tahu setelah beli produk kami. Banyak juga orang asing yang antusias dan suka dengan produk kami.

 

Apa sih unique value yang bisa didapatkan customer dengan memakai sepatu buatan Naray Indonesia?
 


 

Sepatu buatan Naray Indonesia merupakan hasil kombinasi antara kain stagen hasil tenunan tangan dengan desain sepatu modern. Karena stagen sudah jarang dipakai karena terkesan kuno dan fungsinya sudah dialihkan oleh barang lain seperti korset, maka dengan diubah menjadi sepatu sneakers dengan model yang digemari anak muda, diharapkan banyak anak muda yang menjadi mempelajari tradisi karena sepatu ini, membantu melestarikannya dan mempromosikannya dengan memakainya.

 

Baca Artikel Lain

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023

Komunitas & Sosial  26 Agustus 2020, 11:18

Dari Hobi Koleksi Kain Hingga Bikin Orang Senang Koleksi Sepatu

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

Dari Hobi Koleksi Kain Hingga Bikin Orang Senang Koleksi Sepatu

Memulai bisnis yang bermula dari hobi memang menyenangkan. Semua halangan-rintangan bisa dihadapi terutama berkat niat dan dorongan dari orang sekitar serta para penikmat karya alias pembeli. Mari terinspirasi dari kisah Adam Amrullah, pendiri Naray Indonesia lewat percakapan intim Ku Ka dengannya.

 

Mas Adam, ceritain dong kisah berbisnis sepatu?
 


 

Awalnya dari hobi koleksi kain-kain tradisional dari kuliah. Dulu sering membuatkan tas "batik" untuk teman-teman ibu saya dan pocket tees untuk dipakai sendiri, tapi belum kepikiran untuk dijadikan sebuah usaha. Lalu tahun 2017 pernah datang ke sebuah pameran kerajinan di Jogja dan di sana kami baru kenal kain tenun unik dari Jogja namanya stagen. Stagen adalah kain tradisional yang biasa dipakai dengan dililitkan di pinggang, biasanya digunakan para ibu setelah melahirkan atau pelengkap kain tradisional. Karena menurut kami kain ini unik lalu kami coba cari tahu di internet dan dan akhirnya kami coba main ke sebuah desa di mana kerajinan ini berasal, yaitu desa Moyudan. Di sana kami ngobrol dengan seorang pengrajin dan kami mengetahui bahwa permintaan dan harga stagen sangat rendah, apalagi jika dijual lewat tengkulak. Saat ini stagen juga sudah mulai ditinggalkan karena kuno dan tidak praktis. Para penenun juga tidak memiliki kemampuan untuk mengubah kain mentah tersebut menjadi produk siap pakai. Sejak saat itu kami berkeinginan membantu mereka untuk mempertahankan tradisi sekaligus memperoleh penghasilan yang layak, dengan cara membeli kain mereka dengan harga yang wajar dan membuatnya menjadi produk yang relevan dengan anak muda saat ini, yaitu sneakers.

 

Proses jatuh-bangun membangun Naray Indonesia bagaimana, mas Adam?
 


 

Ide membuat brand sepatu Naray ini tercetus pada awal Desember 2017 dan baru mulai berjualan di akhir Mei 2018. Dalam 5 bulan tersebut banyak waktu dan uang yang dihabiskan untuk riset produk dan berkali-kali membuat prototype. Setiap kali selesai membuat prototype kita tunjukkan ke teman-teman untuk minta feedback. Kebahagiaan yang diperoleh sesimpel ketika kita sudah mulai berjualan banyak pembeli yang suka dan posting di sosmednya. Ada yang nggak tahu apa itu stagen, jadi tahu setelah beli produk kami. Banyak juga orang asing yang antusias dan suka dengan produk kami.

 

Apa sih unique value yang bisa didapatkan customer dengan memakai sepatu buatan Naray Indonesia?
 


 

Sepatu buatan Naray Indonesia merupakan hasil kombinasi antara kain stagen hasil tenunan tangan dengan desain sepatu modern. Karena stagen sudah jarang dipakai karena terkesan kuno dan fungsinya sudah dialihkan oleh barang lain seperti korset, maka dengan diubah menjadi sepatu sneakers dengan model yang digemari anak muda, diharapkan banyak anak muda yang menjadi mempelajari tradisi karena sepatu ini, membantu melestarikannya dan mempromosikannya dengan memakainya.

 

Baca Artikel Lain

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka



Artikel Terbaru

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka