Kabar Terkini 12 Maret 2021, 12:22
Dorong Digitalisasi Penyiaran, Kominfo Targetkan Optimasi Teknologi & Dampak Ekonomi
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Petunjuk hubungi admin
Untuk dapat mengubungi admin kuka.co.id anda akan di bawa menuju halaman pusat bantuan di halaman tersebut bagian kanan bawah anda akan melihat gambar di bawah ini :
Untuk menuju pusat bantuan klik tombol "Ya, ke pusat bantuan" dan Jika anda ingin tetap berada di halaman ini klik tombol "Tidak, tetap disini"
Kabar Terkini 12 Maret 2021, 12:22
Dorong Digitalisasi Penyiaran, Kominfo Targetkan Optimasi Teknologi & Dampak Ekonomi
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Pemerintah telah menargetkan penyiaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) akan berakhir di tanggal 2 November 2022. Pada waktu yang bersamaan masyarakat akan menikmati layanan televisi digital secara nasional.
Â
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli mengatakan, migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital setidaknya berdampak positif bagi Indonesia terutama pada sektor teknologi dan ekonomi.
Â
"Ini kan kalau kita lihat misalnya masyarakat menggunakan TV analog, artinya kita tidak masuk ke teknologi digital. Maka fitur-fitur, kemudian kualitas gambar itu juga menjadi sangat seperti saat ini, terbatas, tidak maksimal," ujar Dirjen PPI Kementerian Kominfo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB): Membangun Ekosistem Penyiaran Televisi Digital, yang berlangsung virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (10/03/2021).
Â
Menurut Dirjen Ramli, jika Indonesia sudah sepenuhnya menggunakan televisi digital tentu akan menjadi sangat baik. Sehingga masyarakat perlu melihat apakah saat ini sudah bermigrasi dari analog ke digital.
Â
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mengecek, coba cek TV-nya masing-masing, lihat, sudah digital atau belum. Kalau belum, dua alternatifnya kalau punya budget tukar TV ke digital, tapi kalau tidak punya budget maka gunakan yang namanya set top box," jelasnya.
Â
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan set top box merupakan suatu alat yang bisa dihubungkan ke perangkat televisi, sehingga perangkat yang analog secara otomatis beralih ke digital, "Harganya (alat set top box) di pasaran bisa 150 ribu sampai 250 ribu, tapi intinya sama dengan kalau kita beli pulsa bulanan," ujarnya.
Â
Dirjen Ramli mengajak masyarakat untuk beralih ke penyiaran digital agar bisa menyaksikan beragam konten. "Jadi saya ingin mengajak masyarakat segera beralih ke digital juga, karena banyak sekali konten-konten yang ditawarkan oleh stasiun TV sekarang secara simultan yang sudah digital. Saya mendapat laporan terus dari stasiun TV bahwa dia sudah membuka digital di daerah mana saja dan begitu saya cek bagus sekali," tandasnya.Â
Â
Optimasi Teknologi
Menurut Dirjen PPI Kementerian Kominfo, keuntungan lain dari aspek teknologi adalah terjadi penghematan yang signifikan, "Karena kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV," jelasnya.
Â
Dengan rasio 1 banding 12 tersebut, penyelenggara penyiaran dinilai tidak harus mempunyai infrastruktur multiplexer. Sama halnya dengan teknologi 5G yang secara otomatis mempunyai 112 MHz di frekuensi 700 akan terdorong lebih cepat.Â
Â
"Saat ini masyarakat keluhannya hanya satu, sinyal internet jelek dan seterusnya, antara lain karena frekuensi kita terbatas," papar Dirjen Ramli.
Â
Sedangkan keuntungan dari sisi ekonomi, Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyontohkan jika 10% broadband internet bertumbuh, akan ada dampak sekitar 1,25% untuk pertumbuhan ekonomi.Â
Â
"Ini kan sebetulnya spektakuler dan sekarang kita rasakan ketika semua orang berhenti berkegiatan seperti di mall tutup, tempat wisata tutup dan lain-lain, tapi yang namanya perdagangan online jalan terus, karena apa? Karena internet," ujarnya.
Â
Menurut Dirjen Ramli, salah satu sektor yang tidak bisa dibatasi oleh pandemi Covid-19 adalah akses ekonomi melalui jaringan telekomunikasi.Â
Â
"Kita bisa menyaksikan sekarang begitu banyak mungkin jutaan orang yang tadinya mungkin tidak punya pekerjaan, jadi punya pekerjaan minimal jadi driver gojek. Kalau kita masih (jaringan seluler) 2G atau 3G, gak mungkin ada Gojek yang bisa beroperasi dengan fasilitas online seperti itu," tandasnya.
Â
Diskusi FMB9 juga dihadiri Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat) Agung Suprio. Sedangkan hadir secara virtual Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas, Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution, Wakil Ketua Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL) Bidang Regulasi dan Perundang-undangan, Joegianto.
Â
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 15 April 2021, 11:23
Waspada Siklon Tropis Surigae! BMKG Prediksi Berkembang Jadi Topan
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini bibit siklon tropis di utara Papua telah berkembang menjadi siklon tropis 'Surigae'. Siklon tropis ini bergerak ke Read more...
Kabar Terkini 15 April 2021, 11:03
Indonesia Raup Rp405 juta dari Pameran Makanan-Minuman di China
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Sejumlah produk unggulan dari Indonesia terjual dengan nilai transaksi sebesar Rp405,9 juta dari Pameran Makanan dan Minuman China (CFDF) di Chengdu, Provinsi Sichuan, pada 7-9 April 2021. Â Read more...
62 Pride 15 April 2021, 10:49
Kemendikbud: Pancasila dan Bahasa Indonesia Masih Mata Kuliah Wajib
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap menjadi mata kuliah wajib di pendidikan tinggi. Hal itu guna merespon disahkannya Read more...
Fesyen & Kecantikan 14 April 2021, 13:30
Tampil Cantik dengan Aksesoris Unik di KU KA
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Aksesoris sudah menjadi kebutuhan untuk para wanita mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dalam setiap kesempatan, wanita selalu memakai aksesoris mulai dari anting, kalung, cincin atau Read more...
Bisnis Lokal 13 April 2021, 08:38
Bangga Buatan Indonesia Gerakkan Ekonomi RI
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, memiliki rasa bangga akan produk-produk buatan dalam negeri dapat menggerakkan perekonomian Indonesia. Hal tersebut dikatakan mantan Read more...
Kabar Terkini 12 Maret 2021, 12:22
Dorong Digitalisasi Penyiaran, Kominfo Targetkan Optimasi Teknologi & Dampak Ekonomi
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Pemerintah telah menargetkan penyiaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) akan berakhir di tanggal 2 November 2022. Pada waktu yang bersamaan masyarakat akan menikmati layanan televisi digital secara nasional.
Â
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli mengatakan, migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital setidaknya berdampak positif bagi Indonesia terutama pada sektor teknologi dan ekonomi.
Â
"Ini kan kalau kita lihat misalnya masyarakat menggunakan TV analog, artinya kita tidak masuk ke teknologi digital. Maka fitur-fitur, kemudian kualitas gambar itu juga menjadi sangat seperti saat ini, terbatas, tidak maksimal," ujar Dirjen PPI Kementerian Kominfo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB): Membangun Ekosistem Penyiaran Televisi Digital, yang berlangsung virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (10/03/2021).
Â
Menurut Dirjen Ramli, jika Indonesia sudah sepenuhnya menggunakan televisi digital tentu akan menjadi sangat baik. Sehingga masyarakat perlu melihat apakah saat ini sudah bermigrasi dari analog ke digital.
Â
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mengecek, coba cek TV-nya masing-masing, lihat, sudah digital atau belum. Kalau belum, dua alternatifnya kalau punya budget tukar TV ke digital, tapi kalau tidak punya budget maka gunakan yang namanya set top box," jelasnya.
Â
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan set top box merupakan suatu alat yang bisa dihubungkan ke perangkat televisi, sehingga perangkat yang analog secara otomatis beralih ke digital, "Harganya (alat set top box) di pasaran bisa 150 ribu sampai 250 ribu, tapi intinya sama dengan kalau kita beli pulsa bulanan," ujarnya.
Â
Dirjen Ramli mengajak masyarakat untuk beralih ke penyiaran digital agar bisa menyaksikan beragam konten. "Jadi saya ingin mengajak masyarakat segera beralih ke digital juga, karena banyak sekali konten-konten yang ditawarkan oleh stasiun TV sekarang secara simultan yang sudah digital. Saya mendapat laporan terus dari stasiun TV bahwa dia sudah membuka digital di daerah mana saja dan begitu saya cek bagus sekali," tandasnya.Â
Â
Optimasi Teknologi
Menurut Dirjen PPI Kementerian Kominfo, keuntungan lain dari aspek teknologi adalah terjadi penghematan yang signifikan, "Karena kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV," jelasnya.
Â
Dengan rasio 1 banding 12 tersebut, penyelenggara penyiaran dinilai tidak harus mempunyai infrastruktur multiplexer. Sama halnya dengan teknologi 5G yang secara otomatis mempunyai 112 MHz di frekuensi 700 akan terdorong lebih cepat.Â
Â
"Saat ini masyarakat keluhannya hanya satu, sinyal internet jelek dan seterusnya, antara lain karena frekuensi kita terbatas," papar Dirjen Ramli.
Â
Sedangkan keuntungan dari sisi ekonomi, Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyontohkan jika 10% broadband internet bertumbuh, akan ada dampak sekitar 1,25% untuk pertumbuhan ekonomi.Â
Â
"Ini kan sebetulnya spektakuler dan sekarang kita rasakan ketika semua orang berhenti berkegiatan seperti di mall tutup, tempat wisata tutup dan lain-lain, tapi yang namanya perdagangan online jalan terus, karena apa? Karena internet," ujarnya.
Â
Menurut Dirjen Ramli, salah satu sektor yang tidak bisa dibatasi oleh pandemi Covid-19 adalah akses ekonomi melalui jaringan telekomunikasi.Â
Â
"Kita bisa menyaksikan sekarang begitu banyak mungkin jutaan orang yang tadinya mungkin tidak punya pekerjaan, jadi punya pekerjaan minimal jadi driver gojek. Kalau kita masih (jaringan seluler) 2G atau 3G, gak mungkin ada Gojek yang bisa beroperasi dengan fasilitas online seperti itu," tandasnya.
Â
Diskusi FMB9 juga dihadiri Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat) Agung Suprio. Sedangkan hadir secara virtual Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas, Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution, Wakil Ketua Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL) Bidang Regulasi dan Perundang-undangan, Joegianto.
Â
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 15 April 2021
Waspada Siklon Tropis Surigae! BMKG Prediksi Berkembang Jadi Topan
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 15 April 2021
Indonesia Raup Rp405 juta dari Pameran Makanan-Minuman di China
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 15 April 2021
Kemendikbud: Pancasila dan Bahasa Indonesia Masih Mata Kuliah Wajib
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Fesyen & Kecantikan 14 April 2021
Tampil Cantik dengan Aksesoris Unik di KU KA
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Bisnis Lokal 13 April 2021
Bangga Buatan Indonesia Gerakkan Ekonomi RI
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Artikel Terbaru