Komunitas & Sosial  23 Februari 2021, 09:48

Perpustakaan Warak Kayu Raih Penghargaan Building of The Year 2021

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

Perpustakaan Warak Kayu Raih Penghargaan Building of The Year 2021

ArchDaily, situs arsitektur yang mengkurasi karya para arsitek dunia setiap tahunnya menggelar penghargaan Building of the Year Awards. Pada 2021 kali ini, salah satu bangunan di Indonesia jadi pemenang dalam kategori Publik and Landcape Architecture.
 

Bangunan tersebut merupakan perpustakaan publik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah yang dikenal dengan Warak Kayu yang dibuat oleh biro arsitek Shau Indonesia. Kemenangan ini juga melibatkan suara dari para membaca Archdaily yang mencapai 200.000 suara.
 

Sama seperti kota-kota lainnya di Indonesia, Kota Semarang juga mempunyai sejumlah landmark-nya yang unik, antik dan bersejarah. Terkadang, bekas kantor perusahaan kereta Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yang kini dikenal sebagai Lawang Sewu, dijadikan ikon ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
 

Semarang kota yang kaya akan kisah, jadi masih ada beberapa landmark baru selain gedung Lawang Sewu yang mewakili kota ini. Sebut saja contoh lainnya tempat ibadah umat Buddha Pagoda Avalokitesvara dan jejak peninggalan penjelajah Tiongkok Laksamana Cheng Ho, Klenteng Sam Poo Kong.
 

Semarang terus berkembang. Pada abad 21 seperti saat ini arsitektur-arsitektur unik bertambah. Perpustakaan mikro (microlibrary) Warak Kayu menjadi salah satunya.
 

Mengusung desain yang ramah lingkungan, Warak Kayu kini menjadi salah satu spot wisata di Semarang. Bangunan yang terinspirasi dari hewan mitologi ini akrab dengan penghargaan bergengsi di mana yang terbaru mendapat predikat bangunan terbaik pada awal 2021.

 

Wakili Indonesia Raih Penghargaan Building of The Year 2021

Melalui pemungutan suara, Warak Kayu muncul sebagai pemenang dalam penghargaan bergengsi arsitektur Building of the Year 2021 dari ArchDaily. Ini merupakan penghargaan pertama bagi Indonesia dari situs yang memfokuskan dunia arsitektur internasional itu. Sebelum terpilih, Warak Kayu termasuk dalam 75 finalis dari enam benua.
 

Perpustakaan Warak Kayu – yang namanya terinspirasi dari bahan bangunannya yang bermaterialkan kayu – adalah rancangan SHAU (Suryawinata Haizelman Architecture Urbanism). Bangunan yang terletak di tepi Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang ini menjadi salah satu yang terbaik di kategori kategori Public and Landscape Architecture yang dinominasikan ArchDaily.
 

Perlu diketahui perpustakaan dengan desain minimalis ini telah mendapatkan sertifikasi penuh dari Forest Stewardship Council (FSC) pada akhir tahun 2020. FSC sendiri merupakan organisasi nirlaba yang menerapkan standar tinggi tertentu untuk memastikan bahwa penggunaan kayu dipraktikkan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan bermanfaat secara sosial. 
 

Inspirasi Hewan Mitologi untuk Bangunan yang Kaya Fasilitas

Warak Ngendog, seperti itulah nama hewan mitologi khas Semarang ini. Menurut kisah, Warak Ngendog memiliki ciri khas yang unik yakni badannya dilapisi sisik. Nah, dari kulit hewan yang sering ditampilkan berbentuk wajik itulah Warak Kayu terinspirasi.
 

Sistem konstruksi Zollinger yang dikedepankan Warak Kayu membuat bangunan ini dilengkapi banyak ventilasi. Berkat desain itulah pengunjung dapat merasakan suasana yang nyaman karena faktor pencahayaan matahari dapat difilter sehingga tidak menciptakan hawa yang panas.
 

Letaknya yang berada di pusat kota, tepatnya di Taman Kasmaran, membuat Warak Kayu mudah disambangi. Destinasi ini juga memiliki pemandangan yang indah ke Kampung Pelangi sehingga mampu mencuri perhatian voters dunia.
 

Selain sebagai perpustakaan, Warak kayu Semarang ini juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan beragam acara mulai dari workshop, seminar, nonton film atau bahkan menyaksikan presentasi. Ruang perpustakaannya sendiri tidak monoton karena karena pengunjung bisa bersantai di sejumlah tempat yang disediakan, contohnya di jaring olahraga tambang. Warak Kayu juga ramah bagi anak-anak karena disajikan pula ayunan sehingga tempat ini tidak ubahnya taman bermain bagi mereka.
 

Menyambangi Warak Kayu menjadi kian mudah. Tidak hanya faktor letaknya di pusat kota, karena alasan lainnya pemerintah setempat menyediakan transportasi dengan rute baru di mana disiapkan bus tur gratis.
 

Perpustakaan Micro atau Microlibrary Warak Kayu diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Artikel Lain

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023

Komunitas & Sosial  23 Februari 2021, 09:48

Perpustakaan Warak Kayu Raih Penghargaan Building of The Year 2021

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

Perpustakaan Warak Kayu Raih Penghargaan Building of The Year 2021

ArchDaily, situs arsitektur yang mengkurasi karya para arsitek dunia setiap tahunnya menggelar penghargaan Building of the Year Awards. Pada 2021 kali ini, salah satu bangunan di Indonesia jadi pemenang dalam kategori Publik and Landcape Architecture.
 

Bangunan tersebut merupakan perpustakaan publik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah yang dikenal dengan Warak Kayu yang dibuat oleh biro arsitek Shau Indonesia. Kemenangan ini juga melibatkan suara dari para membaca Archdaily yang mencapai 200.000 suara.
 

Sama seperti kota-kota lainnya di Indonesia, Kota Semarang juga mempunyai sejumlah landmark-nya yang unik, antik dan bersejarah. Terkadang, bekas kantor perusahaan kereta Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yang kini dikenal sebagai Lawang Sewu, dijadikan ikon ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
 

Semarang kota yang kaya akan kisah, jadi masih ada beberapa landmark baru selain gedung Lawang Sewu yang mewakili kota ini. Sebut saja contoh lainnya tempat ibadah umat Buddha Pagoda Avalokitesvara dan jejak peninggalan penjelajah Tiongkok Laksamana Cheng Ho, Klenteng Sam Poo Kong.
 

Semarang terus berkembang. Pada abad 21 seperti saat ini arsitektur-arsitektur unik bertambah. Perpustakaan mikro (microlibrary) Warak Kayu menjadi salah satunya.
 

Mengusung desain yang ramah lingkungan, Warak Kayu kini menjadi salah satu spot wisata di Semarang. Bangunan yang terinspirasi dari hewan mitologi ini akrab dengan penghargaan bergengsi di mana yang terbaru mendapat predikat bangunan terbaik pada awal 2021.

 

Wakili Indonesia Raih Penghargaan Building of The Year 2021

Melalui pemungutan suara, Warak Kayu muncul sebagai pemenang dalam penghargaan bergengsi arsitektur Building of the Year 2021 dari ArchDaily. Ini merupakan penghargaan pertama bagi Indonesia dari situs yang memfokuskan dunia arsitektur internasional itu. Sebelum terpilih, Warak Kayu termasuk dalam 75 finalis dari enam benua.
 

Perpustakaan Warak Kayu – yang namanya terinspirasi dari bahan bangunannya yang bermaterialkan kayu – adalah rancangan SHAU (Suryawinata Haizelman Architecture Urbanism). Bangunan yang terletak di tepi Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang ini menjadi salah satu yang terbaik di kategori kategori Public and Landscape Architecture yang dinominasikan ArchDaily.
 

Perlu diketahui perpustakaan dengan desain minimalis ini telah mendapatkan sertifikasi penuh dari Forest Stewardship Council (FSC) pada akhir tahun 2020. FSC sendiri merupakan organisasi nirlaba yang menerapkan standar tinggi tertentu untuk memastikan bahwa penggunaan kayu dipraktikkan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan bermanfaat secara sosial. 
 

Inspirasi Hewan Mitologi untuk Bangunan yang Kaya Fasilitas

Warak Ngendog, seperti itulah nama hewan mitologi khas Semarang ini. Menurut kisah, Warak Ngendog memiliki ciri khas yang unik yakni badannya dilapisi sisik. Nah, dari kulit hewan yang sering ditampilkan berbentuk wajik itulah Warak Kayu terinspirasi.
 

Sistem konstruksi Zollinger yang dikedepankan Warak Kayu membuat bangunan ini dilengkapi banyak ventilasi. Berkat desain itulah pengunjung dapat merasakan suasana yang nyaman karena faktor pencahayaan matahari dapat difilter sehingga tidak menciptakan hawa yang panas.
 

Letaknya yang berada di pusat kota, tepatnya di Taman Kasmaran, membuat Warak Kayu mudah disambangi. Destinasi ini juga memiliki pemandangan yang indah ke Kampung Pelangi sehingga mampu mencuri perhatian voters dunia.
 

Selain sebagai perpustakaan, Warak kayu Semarang ini juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan beragam acara mulai dari workshop, seminar, nonton film atau bahkan menyaksikan presentasi. Ruang perpustakaannya sendiri tidak monoton karena karena pengunjung bisa bersantai di sejumlah tempat yang disediakan, contohnya di jaring olahraga tambang. Warak Kayu juga ramah bagi anak-anak karena disajikan pula ayunan sehingga tempat ini tidak ubahnya taman bermain bagi mereka.
 

Menyambangi Warak Kayu menjadi kian mudah. Tidak hanya faktor letaknya di pusat kota, karena alasan lainnya pemerintah setempat menyediakan transportasi dengan rute baru di mana disiapkan bus tur gratis.
 

Perpustakaan Micro atau Microlibrary Warak Kayu diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Artikel Lain

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka



Artikel Terbaru

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka