Fesyen & Kecantikan 07 September 2020, 22:24
Tie Dye Kembali Nge-Tren di Tahun 2020?!
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Petunjuk hubungi admin
Untuk dapat mengubungi admin kuka.co.id anda akan di bawa menuju halaman pusat bantuan di halaman tersebut bagian kanan bawah anda akan melihat gambar di bawah ini :
Untuk menuju pusat bantuan klik tombol "Ya, ke pusat bantuan" dan Jika anda ingin tetap berada di halaman ini klik tombol "Tidak, tetap disini"
Fesyen & Kecantikan 07 September 2020, 22:24
Tie Dye Kembali Nge-Tren di Tahun 2020?!
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Lokalovers, apakah kamu menjadi salah satu orang yang akhir-akhir ini sering melihat outift atau motif ‘tie-dye’ di akun media sosial bahkan mungkin ada di keranjang belanja mu nih? Ternyata ‘tie-dye’ diprediksi akan menjadi tren mode ke depan pada tahun 2020 ini, salah satu platform media sosial kreatif Pinterest mengklaim bahwa kata kunci 'tie-dye' meningkat hingga 462 persen dalam beberapa pekan terakhir. Tampaknya banyak orang berusaha menangkal rasa bosan mereka dengan berkreativitas bersama tie-dye. "Tie-dye adalah tren gaya yang dapat Anda adaptasi sebagai kegiatan DIY [do-it-yourself] di rumah," ujar perwakilan Pinterest, Larkin Brown, mengutip Today.
Motif tie-dye atau teknik pewarnaan yang dilakukan dengan cara dicelupkan sudah populer sejak akhir tahun 1960-an dan kini datang kembali. Di Indonesia sendiri, tie-dye juga dikenal dengan teknik jumputan. Beberapa bahkan mengkombinasikan teknik jumputan dengan batik. Pengamat fesyen mengatakan, populernya motif ikat celup ini tak lepas dari masa karantina selama pandemi Covid-19. Banyak orang bosan berdiam diri di rumah dan mulai mencari proyek untuk dikerjakan di rumah.
Motif Tie Dye via Pinterest
Ternyata tidak hanya kata ‘tie-dye’ yang banyak dicari, kata kunci 'how to crumple tie-dye' atau cara untuk mengerutkan kain saat membuat tie-dye juga meningkat hingga 276 persen di Pinterest selama beberapa pekan terakhir. Lonjakan pencarian tie-dye yang meningkat ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar karena proses membuat tie-dye sendiri relatif sederhana. Lokalovers membutuhkan kain, karet atau pengikat, dan berbagai jenis pewarna kain untuk memodifikasi pakaian lama di lemari agar kembali terlihat seperti pakaian yang baru. Menurut Brown, aktivitas yang memicu kegembiraan dan kreativitas seperti tie-dye terasa sangat penting selama masa pandemi. Kreativitas dapat mendorong perasaan senang pada seseorang. Hal yang hampir serupa juga ditemukan di platform lain. Mengutip The Independent, platform khusus fesyen, Lyst, juga mencatat pencarian tie-dye yang meningkat hingga 104 persen pada April lalu.
"Teknik pencelupan memiliki akar yang dalam di Afrika. Banyak imigran dari berbagai negara Afrika membawa keterampilan mereka ke Amerika Serikat [AS] pada era 1700 hingga 1800-an," ujar Direktur Eksekutif Pantone Colour Institute, Leatrice Eiseman. Popularitas tie-dye kemudian melonjak di AS berbarengan dengan munculnya subkultur hippie, sebuah gerakan yang cukup berpengaruh pada era 1960-an atau biasa juga disebut sebagai 'generasi bunga'. Tie-dye menjadi simbol dan pernyataan counterculture di era itu.
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023, 11:44
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Tidak perlu tunggu dapat tiket, masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 Booster kedua. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi Read more...
Kabar Terkini 13 Oktober 2022, 15:02
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Pemerintah telah menetapkan jumlah libur nasional dan cuti bersama 2023 sebanyak 24 hari. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur hari libur nasional dan Read more...
Kabar Terkini 20 September 2022, 12:16
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Timnas Indonesia U-20 sempat unggul, tertinggal, lalu akhirnya menang hingga tiket Piala Asia mampu diamankan. Pada laga terakhir Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, tim U-20 Read more...
62 Pride 20 September 2022, 11:30
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kelompok K-Pop BLACKPINK yang terdiri dari Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose baru saja merilis lagu sekaligus video musik terbaru mereka yang berjudul, “Shut Down.” Hingga artikel ini dirilis, video Read more...
62 Pride 16 September 2022, 15:12
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Film Ngeri-Ngeri Sedap terpilih mewakili Indonesia mengikuti kompetisi Academy Awards ke-95 untuk kategori Film Fitur Internasional (The International Feature Film Award). Setiap tahun Academy of Read more...
Fesyen & Kecantikan 07 September 2020, 22:24
Tie Dye Kembali Nge-Tren di Tahun 2020?!
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Lokalovers, apakah kamu menjadi salah satu orang yang akhir-akhir ini sering melihat outift atau motif ‘tie-dye’ di akun media sosial bahkan mungkin ada di keranjang belanja mu nih? Ternyata ‘tie-dye’ diprediksi akan menjadi tren mode ke depan pada tahun 2020 ini, salah satu platform media sosial kreatif Pinterest mengklaim bahwa kata kunci 'tie-dye' meningkat hingga 462 persen dalam beberapa pekan terakhir. Tampaknya banyak orang berusaha menangkal rasa bosan mereka dengan berkreativitas bersama tie-dye. "Tie-dye adalah tren gaya yang dapat Anda adaptasi sebagai kegiatan DIY [do-it-yourself] di rumah," ujar perwakilan Pinterest, Larkin Brown, mengutip Today.
Motif tie-dye atau teknik pewarnaan yang dilakukan dengan cara dicelupkan sudah populer sejak akhir tahun 1960-an dan kini datang kembali. Di Indonesia sendiri, tie-dye juga dikenal dengan teknik jumputan. Beberapa bahkan mengkombinasikan teknik jumputan dengan batik. Pengamat fesyen mengatakan, populernya motif ikat celup ini tak lepas dari masa karantina selama pandemi Covid-19. Banyak orang bosan berdiam diri di rumah dan mulai mencari proyek untuk dikerjakan di rumah.
Motif Tie Dye via Pinterest
Ternyata tidak hanya kata ‘tie-dye’ yang banyak dicari, kata kunci 'how to crumple tie-dye' atau cara untuk mengerutkan kain saat membuat tie-dye juga meningkat hingga 276 persen di Pinterest selama beberapa pekan terakhir. Lonjakan pencarian tie-dye yang meningkat ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar karena proses membuat tie-dye sendiri relatif sederhana. Lokalovers membutuhkan kain, karet atau pengikat, dan berbagai jenis pewarna kain untuk memodifikasi pakaian lama di lemari agar kembali terlihat seperti pakaian yang baru. Menurut Brown, aktivitas yang memicu kegembiraan dan kreativitas seperti tie-dye terasa sangat penting selama masa pandemi. Kreativitas dapat mendorong perasaan senang pada seseorang. Hal yang hampir serupa juga ditemukan di platform lain. Mengutip The Independent, platform khusus fesyen, Lyst, juga mencatat pencarian tie-dye yang meningkat hingga 104 persen pada April lalu.
"Teknik pencelupan memiliki akar yang dalam di Afrika. Banyak imigran dari berbagai negara Afrika membawa keterampilan mereka ke Amerika Serikat [AS] pada era 1700 hingga 1800-an," ujar Direktur Eksekutif Pantone Colour Institute, Leatrice Eiseman. Popularitas tie-dye kemudian melonjak di AS berbarengan dengan munculnya subkultur hippie, sebuah gerakan yang cukup berpengaruh pada era 1960-an atau biasa juga disebut sebagai 'generasi bunga'. Tie-dye menjadi simbol dan pernyataan counterculture di era itu.
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 13 Oktober 2022
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 20 September 2022
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 20 September 2022
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 16 September 2022
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Artikel Terbaru