62 Pride  20 November 2020, 08:03

UNESCO Tetapkan Bunaken Sebagai Cagar Biosfer Indonesia

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

UNESCO Tetapkan Bunaken Sebagai Cagar Biosfer Indonesia

Penetapan tersebut diumumkan dalam sidang ke-32 International Coordinating Council Man and the Biosphere UNESCO secara daring pada akhir oktober lalu oleh UNESCO Haeadquarter di Paris, Perancis.
 

Taman Nasional Bunaken ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.

 

Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.
 


Sebagai cagar biosfir, keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan demi kepentingan penelitian dan pendidikan. Cagar biosfer mencakup total 746.405,92 hektar habitat darat dan laut serta merupakan rumah bagi lebih dari 130 spesies mamalia termasuk tarsius spesies primata yang paling terancam punah di dunia. Wilayah ini memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata. Cagar ini merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.

 

Selain Bunaken masih ada 2 lokasi yang menjadi Cagar Biosfer baru Indonesia yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB, ada Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria dan Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh. Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB Indonesia – Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Y. Purwanto mengatakan, kini Indonesia memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR).
 

“Dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang dimiliki Indonesia tersebut, luas kawasan konservasi yang menjadi core area/area inti Cagar Biosfer adalah 5.261.133,42 ha atau sebesar > 20% dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang ada,” kata Purwanto dalam siaran pers melalui artikel Kompas.com. Menurut Purwanto, konsep Cagar Biosfer telah digagas oleh UNESCO sejak tahun 1971. Konsep Cagar Biosfer ini adalah mengelola suatu kawasan yang ditujukan untuk mengharmonisasikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati - sosial - ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan logistik yang cukup, dimana kawasan konservasi merupakan core area-nya. Saat ini jumlah Cagar Biosfer telah mencapai jumlah 714 yang tersebar di 129 negara di dunia.

 

Lebih lanjut Purwanto mengatakan, capaian penambahan tiga cagar biosfer baru tersebut merupakan prestasi Indonesia yang dimotori oleh Komite Nasional MAB UNESCO Indonesia yang didukung oleh LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan enam Pemerintah Kabupaten/Kota.


 

Cagar Karimunjawa Jepara Muria

Cagar Karimunjawa Jepara-Muria yang baru diakui UNESCO ini adalah ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Cagar alam ini memiliki beragam ekosistem termasuk pulau-pulau kecil, ekosistem laut, hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan. Sebagian besar penghuni cagar biosfer hidup dari pertanian tradisional dan perikanan. Cagar ini terletak di Jawa Tengah terletak di wilayah pegunungan yang mengelilingi Gunung Muria. Cagar biosfer sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah tengah pulau Jawa.
 

Cagar Biosfer Karimunjawa/UNESCO/detikTravel


Cagar Merapi Merbabu Menoreh 

Cagar Merapi Merbabu Menoreh merupakan ekosistem hutan pegunungan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Jawa. Terletak di Jawa Tengah, di wilayah Indo-Malaya dengan mencakup 254.877 hektar. Merupakan rumah bagi Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu dan Suaka Margasatwa Sermo, setiap situs sangat penting dalam melindungi berbagai spesies endemik Jawa.

 

Tipe hutan pegunungan Jawa-Bali di lokasi tersebut melindungi keanekaragaman hayati di wilayah Indo / Malaya serta formasi batu kapur di wilayah Menorah.  
 

Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh​​​​​​​/UNESCO/detikTravel



SELAMAT UNTUK INDONESIA!

Baca Artikel Lain

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023

62 Pride  20 November 2020, 08:03

UNESCO Tetapkan Bunaken Sebagai Cagar Biosfer Indonesia

Penulis : Ku Ka
Editor    : Ku Ka

UNESCO Tetapkan Bunaken Sebagai Cagar Biosfer Indonesia

Penetapan tersebut diumumkan dalam sidang ke-32 International Coordinating Council Man and the Biosphere UNESCO secara daring pada akhir oktober lalu oleh UNESCO Haeadquarter di Paris, Perancis.
 

Taman Nasional Bunaken ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.

 

Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.
 


Sebagai cagar biosfir, keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan demi kepentingan penelitian dan pendidikan. Cagar biosfer mencakup total 746.405,92 hektar habitat darat dan laut serta merupakan rumah bagi lebih dari 130 spesies mamalia termasuk tarsius spesies primata yang paling terancam punah di dunia. Wilayah ini memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata. Cagar ini merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.

 

Selain Bunaken masih ada 2 lokasi yang menjadi Cagar Biosfer baru Indonesia yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB, ada Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria dan Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh. Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB Indonesia – Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Y. Purwanto mengatakan, kini Indonesia memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR).
 

“Dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang dimiliki Indonesia tersebut, luas kawasan konservasi yang menjadi core area/area inti Cagar Biosfer adalah 5.261.133,42 ha atau sebesar > 20% dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang ada,” kata Purwanto dalam siaran pers melalui artikel Kompas.com. Menurut Purwanto, konsep Cagar Biosfer telah digagas oleh UNESCO sejak tahun 1971. Konsep Cagar Biosfer ini adalah mengelola suatu kawasan yang ditujukan untuk mengharmonisasikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati - sosial - ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan logistik yang cukup, dimana kawasan konservasi merupakan core area-nya. Saat ini jumlah Cagar Biosfer telah mencapai jumlah 714 yang tersebar di 129 negara di dunia.

 

Lebih lanjut Purwanto mengatakan, capaian penambahan tiga cagar biosfer baru tersebut merupakan prestasi Indonesia yang dimotori oleh Komite Nasional MAB UNESCO Indonesia yang didukung oleh LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan enam Pemerintah Kabupaten/Kota.


 

Cagar Karimunjawa Jepara Muria

Cagar Karimunjawa Jepara-Muria yang baru diakui UNESCO ini adalah ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Cagar alam ini memiliki beragam ekosistem termasuk pulau-pulau kecil, ekosistem laut, hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan. Sebagian besar penghuni cagar biosfer hidup dari pertanian tradisional dan perikanan. Cagar ini terletak di Jawa Tengah terletak di wilayah pegunungan yang mengelilingi Gunung Muria. Cagar biosfer sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah tengah pulau Jawa.
 

Cagar Biosfer Karimunjawa/UNESCO/detikTravel


Cagar Merapi Merbabu Menoreh 

Cagar Merapi Merbabu Menoreh merupakan ekosistem hutan pegunungan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Jawa. Terletak di Jawa Tengah, di wilayah Indo-Malaya dengan mencakup 254.877 hektar. Merupakan rumah bagi Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu dan Suaka Margasatwa Sermo, setiap situs sangat penting dalam melindungi berbagai spesies endemik Jawa.

 

Tipe hutan pegunungan Jawa-Bali di lokasi tersebut melindungi keanekaragaman hayati di wilayah Indo / Malaya serta formasi batu kapur di wilayah Menorah.  
 

Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh​​​​​​​/UNESCO/detikTravel



SELAMAT UNTUK INDONESIA!

Baca Artikel Lain

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka


62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka



Artikel Terbaru

Kabar Terkini  25 Januari 2023

Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  13 Oktober 2022

Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

Kabar Terkini  20 September 2022

Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka

62 Pride  20 September 2022

BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia

Penulis: Ku Ka
Editor   : Ku Ka