Kabar Terkini 29 Juli 2020, 15:05
Wajah Kota Jakarta dari Masa ke Masa
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Petunjuk hubungi admin
Untuk dapat mengubungi admin kuka.co.id anda akan di bawa menuju halaman pusat bantuan di halaman tersebut bagian kanan bawah anda akan melihat gambar di bawah ini :
Untuk menuju pusat bantuan klik tombol "Ya, ke pusat bantuan" dan Jika anda ingin tetap berada di halaman ini klik tombol "Tidak, tetap disini"
Kabar Terkini 29 Juli 2020, 15:05
Wajah Kota Jakarta dari Masa ke Masa
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kota Jakarta, kota yang punya banyak ‘love & hate relationship’ dengan warganya, bener gak? Kalo soal macet pasti 80% bilang ‘hate’ belum lagi masalah perkotaan berikutnya adalah kepadatan masyarakatnya sendiri, pasti masih banyak orang yang berbondong-bondong datang ke kota Jakarta dengan alasan mencari peruntungan, hah? Kok cari untung? Iya … maksudnya mencari sesuap nasi, karena masih percaya bahwa kota Jakarta yang dibilang kota yang tidak pernah tidur, segala jenis usaha yang dilakukan di sini pasti bisa berhasil asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Pernah denger istilah Jakarta keras broooo atau perumpamaan jadul, sejahat-jahatnya ibu tiri lebih jahat ibukota? Alasannya ya jelas, isitilah ini familiar karena memang betul adanya & dirasakan banyak orang, apalagi yang merantau. Tapi kira-kira Jakarta tempo dulu seperti apa ya? Apakah udah sekeras masa kini atau dulu malah lebih woles? Ku Ka lagi ngumpulin sejarah kota Jakarta nih.
MASA KOLONIAL BELANDA
Pada masa ini, Belanda memperingati hari jadi kota Batavia setiap akhir Mei karena tahun 1619 Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan Pieterzoon Coen menaklukkan Jayakarta kemudian membangun kota baru di bagian barat sungai Ciliwung yang dinamakan menjadi Batavia, nama ini diambil dari kata Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda. Makanya saat itu Batavia dirancang mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dibangun dalam bentuk blok, masing-masih dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng, dan parit. Batavia ini selesai dibangun pada 1650. Batavia tua menjadi tempat tinggal bangsa Eropa, sementara bangsa Cina, Jawa dan penduduk asli lainnya disingkirkan ke tempat lainnya.
Di masa-masa kejayaannya Batavia yang terkenal sebagai ‘Permata dari timur’, diduduki oleh VOC dan akhirnya diduduki pemerintah Belanda yang terbentang luas di kepulauan Hindia timur. Kemudian pada masa penjajahan Jepang di tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta. Lohhhhh? Kok versi Belanda bulan Mei, kenapa akhirnya HUT Jakarta jadi Juni ya? Ternyata, mari sama-sama ingat sejarah lagi ya, awalnya HUT kota Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni 1527 karena merayakan keberhasilan Fatahillah (tokoh Kerajaan Demak) mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, akhirnya Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta yang artinya `kemenangan yang nyata` atau `kemenangan yang sempurna`. Hari jadi Kota Jakarta pada 22 Juni ditetapkan pada masa pemerintahan Wali Kota Sudiro yang menjabat periode 1953 – 1958.
Berikut ini merupakan rangkuman dalam bentuk infografik dari awal mula Kota Jakarta
Jakarta dalam Linimasa - ANTARA NEWS
POTRET JAKARTA DULU HINGGA SEKARANG
Saat Belanda masih menguasai Indonesia, nama Jakarta belum lahir nih, dulu namanya masih Batavia. Awal tahun 1900-an Batavia sudah cukup maju karena menjadi ibukota Hindia Belanda kala itu. Berbagai fasilitas publik pun sudah tersedia dengan baik, mulai dari bangunan besar, jalanan yang mulus hingga berbagai fasilitas publik lainnya. Bahkan sampai kini banyak bangunan peninggalan Belanda yang akhirnya diubah menjadi kantor pemerintahan bahkan istana negara. Jika melihat beberapa foto Jakarta tempo dulu, rasanya justru ingin kembali ke suasana masa itu. Ada yang belum ngeh kayak apa sih Jakarta atau Batavia jaman dulu? Ku Ka mau berbagi foto-foto yang akan memperlihatkan perbandingan dulu & sekarang nih …
Pintu masuk Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Salemba (Rumah Sakit Sipil Sentral Salemba)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Oranjeboulevard/Jalan Pangeran Diponegoro pada tahun 1900-1940 dan sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Jalan Medan Merdeka Utara di Jakarta pada tahun 1947 dan lokasi yang sama hari ini. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Matraman Djatinegara/Jalan Matraman Raya di Jakarta sekitar tahun 1950 dan sekarang. Bangunan putih di foto lama adalah Centrale Bioskop dan merupakan salah satu bioskop pertama di Batavia/Jakarta. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Pasar Baru dulu & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Kantor Pos (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Bioskop Rex di sudut Jalan Kramat Raya dan Jalan Kramat Bunder di Batavia/Jakarta sekitar tahun 1939 dan sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Bioskop Menteng di Jalan HOS. Cokroaminoto di Jakarta pada 1950-an dan lokasi yang sama saat ini. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Semanggi 1970an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Sarinah 1970an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Hotel Indonesia 1960an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Nah itu diaaaaaa gambaran potret Jakarta tempo dulu hingga sekarang, kelihatan banget kan bedanya, banyak yang beranggapan jaman dulu saat pemerintahan Belanda, kota Jakarta dibuat sangat rapih. Pusat pemerintahan Hindia Belanda di Batavia (nama Jakarta yang dulu) semakin berkembang pesat sejak tahun 1860. Bahkan rencana tata kota sudah dibangun beberapa tahun sebelumnya serta adanya ekspedisi memberi kontribusi dalam pembiayaan pembangunan, utamanya pembangunan infrastruktur ekonomi dan pengembangan sosial (kesehatan dan pendidikan).
Pasti pada kangen bahkan pengen banget nih kota Jakarta kayak jaman foto-foto di atas ya, masih asri belum sepada sekarang apalagi kendaraanya plus belum banyak bangunan tapi ya harus ikut perkembangan jaman ya, semoga Jakarta masa kini bisa kembali bangkit & berjaya, semakin bersih serta mensejahterakan masyarakatnya.
Beli bihun dikasihnya pete.
Selamat ulang tahun yeee kota Jakarte!
Sumber: https://jakarta-tourism.go.id/visit/blog/2013/12/sejarah-jakarta
https://www.facebook.com/Indonesia-Tempo-Dulu-247931668557102/
https://phinemo.com/kumpulan-foto-jakarta-tempo-dulu/
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023, 11:44
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Tidak perlu tunggu dapat tiket, masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 Booster kedua. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi Read more...
Kabar Terkini 13 Oktober 2022, 15:02
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Pemerintah telah menetapkan jumlah libur nasional dan cuti bersama 2023 sebanyak 24 hari. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur hari libur nasional dan Read more...
Kabar Terkini 20 September 2022, 12:16
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Timnas Indonesia U-20 sempat unggul, tertinggal, lalu akhirnya menang hingga tiket Piala Asia mampu diamankan. Pada laga terakhir Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, tim U-20 Read more...
62 Pride 20 September 2022, 11:30
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kelompok K-Pop BLACKPINK yang terdiri dari Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose baru saja merilis lagu sekaligus video musik terbaru mereka yang berjudul, “Shut Down.” Hingga artikel ini dirilis, video Read more...
62 Pride 16 September 2022, 15:12
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Film Ngeri-Ngeri Sedap terpilih mewakili Indonesia mengikuti kompetisi Academy Awards ke-95 untuk kategori Film Fitur Internasional (The International Feature Film Award). Setiap tahun Academy of Read more...
Kabar Terkini 29 Juli 2020, 15:05
Wajah Kota Jakarta dari Masa ke Masa
Penulis : Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kota Jakarta, kota yang punya banyak ‘love & hate relationship’ dengan warganya, bener gak? Kalo soal macet pasti 80% bilang ‘hate’ belum lagi masalah perkotaan berikutnya adalah kepadatan masyarakatnya sendiri, pasti masih banyak orang yang berbondong-bondong datang ke kota Jakarta dengan alasan mencari peruntungan, hah? Kok cari untung? Iya … maksudnya mencari sesuap nasi, karena masih percaya bahwa kota Jakarta yang dibilang kota yang tidak pernah tidur, segala jenis usaha yang dilakukan di sini pasti bisa berhasil asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Pernah denger istilah Jakarta keras broooo atau perumpamaan jadul, sejahat-jahatnya ibu tiri lebih jahat ibukota? Alasannya ya jelas, isitilah ini familiar karena memang betul adanya & dirasakan banyak orang, apalagi yang merantau. Tapi kira-kira Jakarta tempo dulu seperti apa ya? Apakah udah sekeras masa kini atau dulu malah lebih woles? Ku Ka lagi ngumpulin sejarah kota Jakarta nih.
MASA KOLONIAL BELANDA
Pada masa ini, Belanda memperingati hari jadi kota Batavia setiap akhir Mei karena tahun 1619 Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan Pieterzoon Coen menaklukkan Jayakarta kemudian membangun kota baru di bagian barat sungai Ciliwung yang dinamakan menjadi Batavia, nama ini diambil dari kata Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda. Makanya saat itu Batavia dirancang mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dibangun dalam bentuk blok, masing-masih dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng, dan parit. Batavia ini selesai dibangun pada 1650. Batavia tua menjadi tempat tinggal bangsa Eropa, sementara bangsa Cina, Jawa dan penduduk asli lainnya disingkirkan ke tempat lainnya.
Di masa-masa kejayaannya Batavia yang terkenal sebagai ‘Permata dari timur’, diduduki oleh VOC dan akhirnya diduduki pemerintah Belanda yang terbentang luas di kepulauan Hindia timur. Kemudian pada masa penjajahan Jepang di tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta. Lohhhhh? Kok versi Belanda bulan Mei, kenapa akhirnya HUT Jakarta jadi Juni ya? Ternyata, mari sama-sama ingat sejarah lagi ya, awalnya HUT kota Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni 1527 karena merayakan keberhasilan Fatahillah (tokoh Kerajaan Demak) mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, akhirnya Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta yang artinya `kemenangan yang nyata` atau `kemenangan yang sempurna`. Hari jadi Kota Jakarta pada 22 Juni ditetapkan pada masa pemerintahan Wali Kota Sudiro yang menjabat periode 1953 – 1958.
Berikut ini merupakan rangkuman dalam bentuk infografik dari awal mula Kota Jakarta
Jakarta dalam Linimasa - ANTARA NEWS
POTRET JAKARTA DULU HINGGA SEKARANG
Saat Belanda masih menguasai Indonesia, nama Jakarta belum lahir nih, dulu namanya masih Batavia. Awal tahun 1900-an Batavia sudah cukup maju karena menjadi ibukota Hindia Belanda kala itu. Berbagai fasilitas publik pun sudah tersedia dengan baik, mulai dari bangunan besar, jalanan yang mulus hingga berbagai fasilitas publik lainnya. Bahkan sampai kini banyak bangunan peninggalan Belanda yang akhirnya diubah menjadi kantor pemerintahan bahkan istana negara. Jika melihat beberapa foto Jakarta tempo dulu, rasanya justru ingin kembali ke suasana masa itu. Ada yang belum ngeh kayak apa sih Jakarta atau Batavia jaman dulu? Ku Ka mau berbagi foto-foto yang akan memperlihatkan perbandingan dulu & sekarang nih …
Pintu masuk Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Salemba (Rumah Sakit Sipil Sentral Salemba)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Oranjeboulevard/Jalan Pangeran Diponegoro pada tahun 1900-1940 dan sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Jalan Medan Merdeka Utara di Jakarta pada tahun 1947 dan lokasi yang sama hari ini. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Matraman Djatinegara/Jalan Matraman Raya di Jakarta sekitar tahun 1950 dan sekarang. Bangunan putih di foto lama adalah Centrale Bioskop dan merupakan salah satu bioskop pertama di Batavia/Jakarta. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Pasar Baru dulu & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Kantor Pos (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Bioskop Rex di sudut Jalan Kramat Raya dan Jalan Kramat Bunder di Batavia/Jakarta sekitar tahun 1939 dan sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Bioskop Menteng di Jalan HOS. Cokroaminoto di Jakarta pada 1950-an dan lokasi yang sama saat ini. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Semanggi 1970an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Sarinah 1970an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Hotel Indonesia 1960an & sekarang. (Dokumentasi via Facebook ‘Indonesia Tempo Dulu’)
Nah itu diaaaaaa gambaran potret Jakarta tempo dulu hingga sekarang, kelihatan banget kan bedanya, banyak yang beranggapan jaman dulu saat pemerintahan Belanda, kota Jakarta dibuat sangat rapih. Pusat pemerintahan Hindia Belanda di Batavia (nama Jakarta yang dulu) semakin berkembang pesat sejak tahun 1860. Bahkan rencana tata kota sudah dibangun beberapa tahun sebelumnya serta adanya ekspedisi memberi kontribusi dalam pembiayaan pembangunan, utamanya pembangunan infrastruktur ekonomi dan pengembangan sosial (kesehatan dan pendidikan).
Pasti pada kangen bahkan pengen banget nih kota Jakarta kayak jaman foto-foto di atas ya, masih asri belum sepada sekarang apalagi kendaraanya plus belum banyak bangunan tapi ya harus ikut perkembangan jaman ya, semoga Jakarta masa kini bisa kembali bangkit & berjaya, semakin bersih serta mensejahterakan masyarakatnya.
Beli bihun dikasihnya pete.
Selamat ulang tahun yeee kota Jakarte!
Sumber: https://jakarta-tourism.go.id/visit/blog/2013/12/sejarah-jakarta
https://www.facebook.com/Indonesia-Tempo-Dulu-247931668557102/
https://phinemo.com/kumpulan-foto-jakarta-tempo-dulu/
Baca Artikel Lain
Kabar Terkini 25 Januari 2023
Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 13 Oktober 2022
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Kabar Terkini 20 September 2022
Timnas Indonesia U-20 Lolos Ke Piala Asia U-20
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 20 September 2022
BLACKPINK Kenakan Busana Rancangan Desainer Indonesia
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
62 Pride 16 September 2022
Film Ngeri-ngeri Sedap Terpilih Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2023
Penulis: Ku Ka
Editor : Ku Ka
Artikel Terbaru